Pernyataan Artaria Soal Pemakaian Bahasa Sunda Tuai Gelombang Protes Besar Masyarakat Adat Sunda

Artaria Dahlan saat menyampaikan penyataan dalam rapat kerja dengan Kejaksaan Agung. (Foto Tangkapan Layar video DPR RI)

Cybernewsnasional.com — Ucapan Arteria Dahlan yang menyinggung Jaksa Agung, agar memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbahasa Sunda dalam Raker Komisi III DPR RI, pada 17 Januari 2022 berbuntut panjang.

Walaupun Artaria sudah meminta maaf secara resmi, namun Masyarakat adat Sunda tetap bereaksi karena ucapannya itu.

Gelombang protes pun terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat digelar mengecam Arteria, dan meminta Arteria diberhentikan dari DPR RI. Jumat (21/01/2022).

Salahsatunya aksi unjuk rasa di Kabupaten Subang Jawa Barat, aksi demo mengecam Arteria Dahlan berujung ricuh.

Masa gabungan dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat Subang yang mendesak masuk ke dalam Gedung Kantor Bupati menjebol barikade dan mengakibatkan kaca pintu masuk pecah.

Selain di Subang, unjuk rasa pun terjadi di depan Kantor DPRD Kabupaten Karawang Jawa Barat di hari yang sama.

Dengan melakukan orasi, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Sunda Karawang mendatangi Kantor DPRD Karawang.

Juga di Ciamis Jawa Barat, pengunjukrasa diterima langsung oleh Ketua DPRD Ciamis H. Nanang Permana SH yang juga Ketua DPC PDIP Ciamis. Ia didampingi sejumlah anggota DPRD Ciamis.

Dedy Mulyadi menemui massa aksi yang menuntut Artaria Dahlan dipecat dari DPR RI usai pernyataannya yang menyinggung Masyarakat Adat Sunda. (Foto Tangkapan Layar video Dedy Mulyadi)

Di Kabupaten Purwakarta, ratusan masyarakat adat Sunda ditemui oleh Anggota DPR RI Dedy Mulyadi saat berunjuk rasa.

Dalam kesempatan itu Anggota DPR RI dari Provinsi Jawa Barat ini menjelaskan mekanisme pemberhentian Anggota DPR RI sesuai aturan yang berlaku.

“Dari aspek Yudhis undang-undang MD3 pernyataan Artaria Dahlan itu tidak bisa dipidana,” papar Dedy.

“Turunkeun wae pak turunkeun,” sahut salahsatu kala Dedy menjelaskan.

“Mengenai sikap dia kan sudah meminta maaf hari kemarin, tapi kalo temen-temen masih ngotot bukan hanya pada permintaan maaf, yang lain masih menginginkan diberhentikan dan sebagainya, kewenangannya ada di MKD (Majelis Kehormatan Dewan),” jelas Dedy Mulyadi di hadapan para pendemo.

Aksi gelombang protes tak hanya dilakukan dengan unjuk rasa di berbagai daerah, beredar tagar #SundaTanpaPDIP hingga menjadi trending di media sosial Twitter.

Ragam komentar pedas pada tagar #SundaTanpaPDIP memprotes ocehan Artaria Dahlan.

PDI P provinsi Jawa Barat gelar rapat terkait pernyataan Artaria Dahlan yang singgung soal penggunaan bahasa Sunda oleh Kajati. (Foto Tangkapan Layar video Ono_Surono)

Sikap Arteria itu tak cuma diprotes warga Sunda, tapi juga bikin murka pengurus partainya. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono menyebut Arteria murtad hingga meminta dipecat dari PDIP.

Karena sikap dan statement anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP itu, sebutnya itu sama sekali tidak mencerminkan sebagai kader.

“Kita sepakati Arteria Dahlan murtad, ini sikap yang jelas dari sikap kader DPD PDIP di Jawa Barat,” tegas Ono dalam video yang diunggahnya di akun Instagramnya @ono_surono. Jumat (21/01/2022).

Bahkan, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan ke DPP PDIP, meminta agar Arteria dipecat.

“Tadi (rekomendasi) sanksi yang paling berat. Sanksi ada beberapa dari mulai teguran, peringatan, sampai dengan pemecatan,” katanya.

(Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.