Pelindo Berkomitmen Pangkas Port Stay Dengan Digitalisasi Terintegrasi

Dirut PT Pelindo Arif Suhartono bersama Dirut SPJM Prasetyadi dan Dirut SPTP M. Adji saat memantau monitor sistem Integrated Planning and Control Room.

Makassar, Cybernewsnasional.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus berupaya memangkas port stay, yakni dengan menghadirkan Integrated Planning and Control Room untuk memantau semua layanan jasanya, mulai dari layanan kapal, layanan terminal, layanan petikemas, dan logistik secara terpusat.

Sebagai sebuah entitas dengan empat subholding untuk menjalankan berbagai layanan kepelabuhanan, digitalisasi yang didorong dan ditumbuhkan oleh Pelindo diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan daya saing logistik nasional.

Sistem Integrated Planning and Control Room diluncurkan oleh Pelindo di Makassar pada 21 November lalu adalah pengembangan dari teknologi Planning and Control Room (PnC) yang telah dibangun di Semarang.

Diharapkan, sistem ini dapat menjadi hub untuk mengontrol layanan bukan hanya di Makassar, namun juga total di beberapa area yaitu Kendari, Parepare, BauBau, dan Luwuk.

“Khusus untuk layanan bidang marine, kehadiran PnC ini dampaknya sangat besar, yaitu memangkas port stay, waktu tunggu kapal itu bisa menjadi lebih singkat,“ ujar Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) Prasetyadi.

Dilatarbelakangi oleh salah satu tujuan dari merger Pelindo yaitu mengurangi port stay dan cargo stay, Pelindo Group termasuk SPJM memang telah berkomitmen dengan total untuk mendukung peningkatan performa logistik nasional melalui digitalisasi yang lebih canggih.

Untuk mengontrol layanan-layanannya, PnC yang berfungsi sebagai hub ini akan memiliki dampak yang besar terhadap perusahaan dimana simplifikasi proses layanan dapat dioptimalkan.

Lebih lanjut Prasetyadi menjelaskan, kelebihan dari PnC di Makassar ini memiliki sistem hub and site yang dibangun dan didukung dengan integrasi antara sistem layanan kapal menggunakan aplikasi Phinnisi dengan pelayanan multi multipurpose yang menggunakan aplikasi Terminal Operation System-Multipurpose (PTOS-M).

“Satu lagi hal berbeda sekaligus kelebihan dari pengembangan PnC di Makassar yaitu penanggungjawab untuk kesiapan peralatan juga telah tersentralisasi. Hal ini memberi kemudahan koordinasi dengan planner terminal untuk penanganan perencanaan maintenance peralatan,“ kata Prasetyadi.

Dengan demikian, sambungnya, kesiapan peralatan pelabuhan sejalan dengan kesiapan layanan kapal, layanan ketersediaan dermaga, yang mana hal tersebut bermuara pada kemampuan Pelindo untuk mengurangi downtime peralatan untuk kebutuhan bongkar muat dan multipurpose.

PnC ini ditempatkan di Makassar New Terminal dengan memadukan layanan dari 4 subholding. PnC ini menjadi pusat perencanaan dan eksekusi layanan dari jasa kapal, perencanaan petikemas, peralatan, hingga cargo yang dikelola oleh masing-masing Subholding Pelindo secara terintegrasi. Khusus untuk traffic and safety control, dikelola oleh Pelindo Regional 4. (KN)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.