Kyai Lalu Elmayadi :  Penggunaan TOA Masjid Harus Sesuai Aturan dan Serahkan ke LTMNU

Jakarta.Cybernewsnasional.com – Lembaga Takmir Masjid Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama ( LTM PWNU), Propinsi DKI Jakarta akan terus berkomitmen dalam masalah kemasjidan dan  pengabdian pada hal-hal kemanusiaan, terutama masalah pendidikan, ekonomi, kemandirian, dan kemajuan zaman.

Kegiatan perawatan jenazah penting dilakukan, agar warga NU memiliki ketrampilan yang cukup tentang memandikan, menshalati, dan menguburkan, meski sudah ada petugas dari wilayah RT , RW atau kelurahan setempat.

“Ini pengetahuan penting bagi nahdliyin, selain untuk kaderisasi, pelatihan ini dirasa perlu dilakukan dan nanatinya akan dilakukan secara bergilir ke tempat-tempat yang lain,” ujar Yaumil Akmal Pengurus LTM PWNU DKI Jakarta,  Ahad, (6/3/2022) di Masjid Bustanul Huda jalan Ancol Selatan RT 04 RW 07 Kelurahan Sunter Agung Jakarta Utara

Selain kegiatan pelatihan jenazah,  program IMB reklasasi, pelantihan menejemen Masjid , Bersih – Bersih Masjid dan cara cepat baca kitab kuning, juga mengadakan kegiatan bakti sosial santunan anak yatim dhuafa di Lima Wilayah Propinsi DKI Jakarta, sehingga dengan harapan kegiatan ini lebih terasakan di masyarakat,” Tegas Akmal

KH. Drs. Lalu Elmayadi, Sekertaris PCNU Kota Jakarta Utara,  mengatakan Pelatihan ini sangat penting artinya dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan tugas ini tidak semua orang tahu dan mau untuk melaksanakan tugas mulia ini. Dalam pengurusan jenazah perlu adanyanya suatu ilmu dan tata caranya, dari persiapan hingga selesai pengurusannya sampai dengan sholat jenazah.

“Saya berharap LTM NU kedepan, bukan hanya sebatas BBM, IMB reklasasi Masjid dan Musholla, Pelatihan Manajemen Masjid dan Pemulasaraan Jenazah. Tetapi harus berani melakukan terobosan – terobosan baru di era digital saat ini,” Ucapnya.

Kata, Kyai Lalu  LTM PWNU DKI Jakarta,  tidak hanya sebatas di ranah kemasjidan saja tetapi juga harus memiliki peran dalam ranah publik untuk kemaslahatan umat. Sudah benar kalau urusan TOA serahkan saja pada LTMNU pasti beres semua.

Hal serupa disampaikan Gus Syaefudin Ketua PCNU Kota Jakarta Pusat, menuturkan agar LTMNU di berbagai wilayah harus memiliki kewajiban untuk menjadikan masjid sebagai pusat peradaban. Di antaranya, ia berharap agar masjid mendatangkan guru matematika, Aljabar, dan statistik. Bahkan diberi fasilitas jaringan internet.

“Biaya internet diambil dari kas masjid. Jadi kalau belajar di rumah kehabisan kuota internet, mereka bisa langsung masuk ke masjid. Kemudian itikaf. Jadi benar-benar masjid itu sebagai pusat peradaban,” katan Gus Syaefudin Direktur KKJ ( Komite Kajian Jakarta).

Menurut Gus Syaefudin, saat ini banyak masjid yang megah tetapi isinya kosong. Ia berpesan kepada LTM PWNU DKI Jakarta agar jangan mengosongkan masjid tetapi harus bisa memakmurkannya.

“Jangan lupa, kotak amal masjid yang diterima dari jamaah jangan disimpan lama-lama. Orang memasukkan uang ke dalam kotak amal ingin segera dimanfaatkan. Ingat, setiap masjid wajib ada internetnya dan yang penting dipertanggungjawabkan dan menggunakan TOA Masjid harus sesuai aturan ,”Tegas Gus Syaefudin Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta

Hadir dalam kegiatan pemulasaraan jenazah yang diadakan oleh LTM PWNU DKI Jakarta Kyai Tohir Toha, Kyai Sugeng DKM Bustanul Huda , Kiai Asimun Mas’ud  Narasumber serta para muharrik se Jakarta Utara.

Penulis : Eko

Editor   : Sunarno

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.