Forum Diskusi Sinergi Indonesia, Gerakan Nasional Membumikan Trisakti Menuju Indonesia Emas 2045

BANDUNG, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Satu hari yang sangat bersejarah untuk bangsa Indonesia, dimana pada 21 Juni Bapak Proklamator Soekarno dipanggil menghadap Allah kembali setelah melaksanakan tugasnya di dunia.

Berjuang memerdekakan negeri Indonesia walaupun di akhir hayatnya mendapatkan ujian diperlakukan tidak adil oleh rezim Soeharto diawal pemerintahannya.

Pada saat 21 Juni Bangsa Indonesia ditinggalkan pemimpin besar Soekarno, pada tanggal yang sama bangsa Indonesia dianugerahi penggantinya lahir Jokowi saat ini sebagai Presiden Indonesia memiliki gaya kepemimpinan yang sama, kesederhanaan, kepekaan dan kepedulian pada rakyat kecil itulah Presiden Jokowi sebagai pelanjut cita cita perjuangan Bung Karno.

Sebagai rasa bentuk rasa syukur kita sebagai warga bangsa mengajak pada seluruh rakyat Indonesia hari ini 21 Juni untuk sejenak menundukkan kepala berdoa mensyukuri atas telah dianugerahkan dua sosok pemimpin besar Presiden Soekarno dan Presiden Jokowi untuk rakyat Indonesia serta memohon kekuatan untuk rakyat Indonesia agar semua cita cita amanah perjuangan Bung Karno bisa terlaksana untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

 

Sebagai bentuk komitmen dan tekad perjuangan melanjutkan cita cita perjuangan Soekarno dan para pendiri bangsa. Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus berjuang total mengawal dan mewujudkan semua cita cita amanah perjuangan Bung Karno bersama Presiden Jokowi sebagai wujud Soekarno hari ini yang terlahir diperjuangkan menjadi Presiden Indonesia berkat ajaran nilai nilai Bung Karno “Nasionalisme” serta persatuan gotong royong rakyat Indonesia dengan dipelopori PDIP sebagai partai pelanjut ajaran Bung Karno.

Tidak ada pilihan untuk menuju Indonesia Emas 2045 menjadikan Indonesia menjadi negara kuat, maju dan disegani di dunia. Harus didasari fondasi yang kuat dengan energi spritual bangsa yaitu dengan melaksanakan semua amanah cita cita perjuangan Bung Karno, Karen beliau faham betul atas pendirian negara ini.

Diantaranya amanah perjuangan yang harus dilaksanakan yaitu Pemindahan Ibukota Republik Indonesia harus secepatnya tuntas yang sekarang sedang dilaksanakan Presiden Jokowi. Menyelamatkan Simbol Trisakti yaitu Universitas Trisakti yang dinamai dan didirikan oleh Bung Karno harus menjadi lokomotif utama dalam melahirkan generasi muda yang cerdas untuk kemajuan Indonesia.

Universitas Trisakti sebagai Simbol Trisakti direbut oleh kepentingan asing atau kepentingan kelompok pihak swasta yang hanya mengedepankan kepentingan pragmatis materialistis. Oleh karena itu Universitas Trisakti harus diambil alih oleh negara yang hari ini aset asetnya sudah menjadi aset negara jangan sampai aset negara dikuasai oleh pihak swasta. Bentuk tata kelola negara pada Universitas Trisakti yaitu menjadikan Universitas Trisakti menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).

Selanjutnya ajaran Bung Karno yang merupakan pusaka Indonesia yaitu Nilai Nilai yang tertuang dalam Trisakti harus dibumikan di seluruh negeri. Membumikan Trisakti akan melahirkan energi spritual bangsa yang akan menggerakkan semua potensi bangsa bersatu padu bergotong royong mengorbankan segalanya untuk kemajuan Indonesia.

Pada hari ini 21 Juni 2023 hari yang bersejarah untuk rakyat Indonesia kami mengajak saatnya kita Melakukan Gerakan Besar Rakyat Indonesia dalam bingkai Gerakan Nasional Membumikan Trisakti yaitu Gerakan melaksanakan semua amanah dan cita cita Bung Karno sekaligus mengajarkan pada generasi hari ini jangan melupakan sejarah perjuangan para pendiri bangsa, kita kelola hormati semua peninggalan Bung Karno sebagai energi bangsa untuk selalu menerangi arah perjuangan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia.

Seperti yang disampaikan dalam Forum Diskusi Sinergi Indonesia di Ngopi Doeloe, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Rabu (21/06/2023) oleh para penggagas forum diskusi tersebut, Dwi Soebawanto, Taviv Ginting, Budi Hermansyah, Dr. Virna Sulfitri, Abdul Salam Nur Ahmad dan Gingin Akil, Eriq Namara.

(A Zazuli)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.