Absen Dua Tahun, Kampung Lemburtengah Kembali Gelar Festival Pesta Rakyat Kampung Budaya

Pelaksanaan Festival Kampung Budaya yang sebelumnya absen selama dua tahun
Pelaksanaan Festival Kampung Budaya yang sebelumnya absen selama dua tahun

SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Ketua Kampung Budaya Desa Sukamaju Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Edi Yusup menyampaikan, pihaknya kembali melaksanakan Festival Pesta Rakyat Kampung Budaya yang ke 19 di Kampung Lemburtengah.

Kegiatan tersebut biasanya dilakukan setiap tahun. Namun, sudah 2 Tahun absen karena Pandemi Covid 19 yang melanda di wilayah Indonesia, khususnya kegiatan yang menimbulkan keramaian di sukabumi terhenti sementara waktu.

“Hal itu karena kita menjaga adanya kerumunan masal karena namanya adanya festival ini akan mengundang massa dari berbagai daerah karena undangan,” ujar Edi Yusup kepada awak media, Minggu, (27/03/2022).

Edi juga mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang terhitung kecil, dibandingkan dari kegiatan yang biasanya dilaksanakan sebelumnya.

“Biasanya 3 hari 3 malam terkadang 1 minggu pun pernah dilakukan. Dalam gelarannya menggambarkan pelestarian budaya sunda dengan modernisasi,” ungkapnya.

Selain itu kegiatan ini diisi dengan beberapa acara diantaranya Tabligh Akbar dilakukan kemarin , kemudian botram salembur, mapag romadhan, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT bahwa kita dipertemukan kembali dengan bulan suci romadhan.

“Botram yang dilakukan sepanjang jalan ini dilakukan selama 2 jam an.Semua Warga ikut makan bareng di jalanan dan masakan itu dibawa ke Dongdang,” ucapnya.

Dongdang ini adalah ciri khas masyarakat sunda, biasanya dipakai saat laki-laki saat hajatan atau calon laki-laki saat menikah membawa bawaannya menggunakan Dongdang.

“Seharusnya gelaran hari ini yang ke 21,namun dikarenakan 2 tahun pandemi Covid dan kegiatan tersebut dihentikan sementara maka gelaran kali ini yang ke 19,” imbuhnya.

Masih menurut Edi, Festival dalam kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga

“Silaturahmi adalah hal yang harus terus dibangun, saling memberi, saling merasakan masakan satu warga dengan yang lainnya. Selain itu saling berkunjung dan hal ini menghindari adanya permusuhan ,kejelekan dengan tetangga, saudara maupun kerabat sehingga hal ini perlu dilestarikan,” tambahnya.

Lebih lanjut Edi mengungkapkan, Gerakan Sabilulungan merupakan gerakan kerjasama antar warga, merasakan sama pahitnya ,sama manisnya dan semua itu dituangkan dengan sebuah Festival Dongdang.

“Kaulinan budak lembir dan yang lainnya. Lalu Gelar Pencaksilat sebagai budaya sunda juga.Dimana dari berbagai Paguron di tatar sukabumi diikutsertakan dalam gelaran tersebut. Kreasi senipun ditampilkan disana diantaranya seperti pentas seni Calung,” tandas Edi.

Edi berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan dan dilestarikan untuk menjaga kelestarian Budaya Sunda agar tidak tergerus oleh arus Globalisasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.