Jakarta.Cybernewsnasional.com – Majelis pimpinan Nasional Selendang Biru Nasional (SBN) sebuah organisasi kemasyarakatan yang mempunyai maksud dan tujuan berperan dan berpartisipasi serta berkomitmen penuh menjaga keutuhan NKRI dengan tema ” Membangun Tanpa Dendan “.
Ujar ketua Umum SBN, A.M. Nuhuyana, tema tersebut mengambil bagian serta turut bersama pemerintah dalam setiap langkah pembangunan diseluruh Indonesia dengan itu
NGO (Non Goverment Organitation) SBN juga mempunyai tujuan membangun sebuah organisasi, dalam merawat demokrasi dan menjaga NKRI tanpa dendam.
” Ini jelas akan mengganggu pembangunan dan kemajuan bila setiap era pemerintahanan selalu ada dendam yang selalu ada dari pihak yang kalah, untuk itu SBN akan mencoba Melakukan gebrakan dengan mencoba menghilangkan kepetingan- kepentingan golongan dan dendam dalam membangun NKRI,” jelas A.M. Nuhuyanan saat konprensi pers di Restoran Handayani Jl. Matraman raya Jakarta Pusat, Jum’at (03/06).
Oleh karena itu menyingkapi situasi dan kondisi nasional Jelang Pemilu 2024 terkait periodesasi sebagaimana amanat konstitusi bahwa Pemilu tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
” Sebagai wujud partisipasi aktif SBN dan mewakili rakyat Indonesia agar penyelenggaraan pemilu 2024 harus sesuai dengan rencana, maka SBN berencana menghibahkan dana sesuai kebutuhan pemilu Tahun 2024 kepada KPU RI sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” tambahnya.
Dengan demikian konprensi pers ini SBN bermaksud mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bisa mengawal jalannya penyerahan dana hibah ini agar pemilu berjalan dengan keketapan penyelenggaraan pemilu 2024. Kemudian untuk pembuktian dan validasi dana hibah akan dilakukan oleh financial engineering NGO SBN dengan KPU RI melalui Pemerintah Republik Indonesia. .
” Maka dengan penyerahan dana hibah tersebut, kami sebagai NGO SBN melakukan peran aktif dalam menjaga NKRI mewakili Rakyat Indonesia dan merawat iklim Demokrasi yang sehat dan kondusif bagi percepatan pembangunan yang berkesinambungan menuju Indonesia adil, makmur dan sentosa,” tutup Nuhuyana.
Penulis : Eko
