Jakarta, Cybernewsnasional.com – Keluarga besar Garda Bintang Timur (GBT) mengadakan acara buka puasa bersama (Bukber) dengan masyarakat Jakarta Utara, di Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, pada Jumat (14/4/2023) sore.
Acara Bukber ini dihadiri masyarakat Jakarta Utara dari segala lapisan, diantaranya mengundang tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, Ormas, awak media, kerabat dan para sahabat.
Pada acara bertemakan ‘Melalui Ramadhan 1444 H Ini, Mari Senantiasa Merestorasi Diri Dengan Meneladani Akhlak Mulia Nabi Muhammad SAW,’ Ketua Umum Garda Bintang Timur Daeng Jamal menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Bukber adalah untuk mempererat tali silahturahmi, khususnya dengan masyarakat Jakarta Utara.
Pria bernama asli Jamaludin kelahiran Sulawesi Selatan ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Keluarga GBT dan rekan media, Ormas dan masyarakat yang telah hadir memenuhi undangannya.
“Saya bersyukur karena semuanya selalu memberikan support. Saya berada di tahap ini karena kalian semua yang memotivasi perjalanan saya. Saya hanya punya modal semangat dan saling menghargai serta merangkul siapa saja. Walau tidak satu darah, beda suku atau beda agama, saya anggap sebagai saudara saya,” ungkap Daeng Jamal.
Di akhir sambutan, Daeng Jamal berpesan agar sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila harus selalu saling menjaga persaudaraan dan kekeluargaan guna menghindari perpecahan.
“Kita satu bendera, satu bangsa, satu bahasa dengan semangat NKRI harga mati. Jangan sampai ada perpecahan di antara kita anak bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Daeng Jamal adalah tokoh masyarakat Jakarta Utara yang sehari-hari banyak mengabdikan hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu, tidak sedikit masyarakat yang memintanya untuk maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Di samping itu, ia juga seorang pebisnis yang bergelut di bidang kuliner dan banyak melibatkan diri tergabung dalam ormas-ormas di Jakarta.
Selain itu, Daeng Jamal juga selalu menggalakkan urban farming (bertani/berkebun di tengah kepadatan kota) untuk menciptakan swasembada (mandiri) pangan dan memberi dampak positif bagi lingkungan di perkotaan.
Sebelum dikenal oleh masyarakat seperti saat ini, Daeng Jamal mengaku sempat merasakan berbagai macam pekerjaan, diantaranya pernah sebagai tukang cuci motor dan mobil, bekerja di bengkel bahkan menjadi tukang tambal ban.
Semua ia lalui tanpa kenal letih. Pengalaman seperti itulah yang membuatnya ia menjadi seorang yang tangguh dalam menjalani kehidupan. (KN)
