Pengurukan Pembuatan Taman di RW.05 Kapuk Muara Dikeluhkan RT 

Jakarta. MCNN – Kegiatan pengurukan lahan untuk di jadikan taman yang terletak di wilayah RW. 5 Kelurahan Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan masih dikeluhkan warga RW.03 beserta para ketua RT.

Pasalnya banyak ceceran tanah urugan di Jalan, menjadikan permukaan jalan berdebu dan licin membahayakan pengguna jalan.

Menurut keterangan Ketua RT.02 RW.03, Haji Azis sebelumnya saya sudah sampaikan apa yang dikeluhkan warga kepada mantan dewan Abdul Aziz hal keluhan warga, namun sampai saat ini keluhan kami belum ditanggapi.

” Dalam kegiatan pengurukan saya tidak menghalangi dan saya sangat mengapresiasi ada kegiatan pembangunan dipegang oleh warga Kapuk Muara, namun pihak pengelola proyek harus memperhatikan lingkungan kami dari dampak proyek tersebut,” kata dia di sekretariat RW.3 Senin ( 31/5/2021)

Hal yang sama dikeluhkan ketua RT. 06 RW.03 , Sungkono Ramali, mengenai keluhan warga dampak dari pelaksanaan proyek pengurugan pembuatan taman, seperti polusi udara dan lalu lalang pengendara truk urugan yang sering ngebut.

” Saya sudah laporkan ke Kasie Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Kelurahan Kapuk Muara, karena selama ini dia deket dengan warga berharap di tindak lanjuti. Dengan adanya kegiatan pengurugan pembuatan taman saya mendukung asal keluhan warga segera direspon,” jelas Sungkono.

Ditempat yang sama Kasie Ekbang Kelurahan Kapuk Muara mengatakan, saya sudah tindaklanjuti keluhan para ketua RT yang ada di RW.3 dan saya langsung berkomunikasi dengan penguruk.

” Apa yang dikeluhkan seluruh ketua RT di RW 03 akan diupayakan, jalan akan dikembalikan bersih dan dan mobil jalannya pelan , apa yang saya lakukan ini agar wilayah kondusif dan saya sudah laporkan ke pak lurah,” kata Amin.

Diketahui dikutip dari Tribunnews. Com. Juru bicara PT Mandara Permai Ali Hanafie mengatakan “PT Mandara Permai taat hukum dan bersedia membuka akses jalan ROW 47, dan siap bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI terkait hal tersebut,” ujar Ali Kamis (24/8/2017).

Sebelumnya pengamat perkotaan Megapolitan Strategis Indonesia Novy Ariansyah menyebut Mandara menutup jalan karena sisi Selatan adalah tanggul pembatas banjir.

Ali pun membantah apa yang disampaikan oleh pengamat perkotaan tersebut. Karena saat ini Mandara tidak akan menghalangi kontraktor dalam mengerjakan proyek.

“Tidak ada masalah untuk pengerjaan jalan, silakan dilanjutkan oleh kontraktor,” ujar Ali.

Ali menambahkan keputusan tersebut hasil rapat antara Mandara sebagai pengembang dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jaya.

“Kita sekarang konsentrasi saja kepada pembukaan akses jalan Pantai Indah Selatan 2 (ROW 47),” kata Ali.

( Eko )

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.