SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Pemerintah Kecamatan Cicantayan melaksanakan kegiatan perayaan hari besar islam (PHBI) isra mi’raj dengan menggandeng MUI Kecamatan dan lembaga lainnya di Aula Kantor Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Senin (27/02/2023)
Kegiatan PHBI yang dilaksanakan mengambil tema “Lenyeupkeun, Yakinkeun sareung Amalkeun” dengan kegiatan pemeriksaan gula darah.
Acara dihadiri Danposramil Cibadak, Kanit bBimnas, TP PKK Kecamatan, UPTD Puskesmas Kecamatan, UPT Dalduk Kecamatan, BPP Kecamatan, KUA Kecamatan, MUI Kecamatan, UPZ Kecamatan, DMI Kecamatan, IPHI Kecamatan, KTT Kecamatan, LTM NU, MWC NU, PC Ansor, Patayat, Muslimat, Banser, IPNU.
Selain itu juga hadir MTM Kecamatan, BPKPRMI, FKDT, Karang taruna, KNPI, Pendamping Desa, PKH Kecamatan, Kwaran Cicantayan, K3S Kecamatan, Para Kepala Desa se-Kecamatan Cicantayan.
Camat Cicantayan Anwari. S. Sos. mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kegiatan kolaborasi antara kegiatan majlis ta’lim aparatur dengan peringatan hari besar islam dimana hari ini masih dalam suasana isra mi’raj maka kita seluruh lembaga di tingkat Kecamatan Cicantayan.
“Mudah-mudahan kegiatan ini terus kita lakukan karena memang merupakan PHBI yang mana kita selaku pemerintah maupun sebagai warga negara untuk terus memelihara dan mengajak kepada setiap umat agar tidak lupa terhadap peringatan hari-hari besar islam,” ucapnya.
Anwari juga mengatakan, ada beberapa poin terkait PHBI di tiap desa yang mana sudah di anggarkan dalam dana desa. Sekaligus juga ada sosialisasi pergub 55 dan tahun 2022 tentang komunitas tilawah 30 juz yang merupakan bagian bagaimana kita menghidupkan kembali pemahaman memaknai Al Quran sebagai pedoman hidup.
“Harapannya mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial tetapi betul-betul masyarakat Sukabumi khususnya Kecamatan Cicantayan dari kegiatan yang telah dilakukan bisa memaknai Alquran sebagai pedoman hidup,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MUI Kecamatan Cicantayan, KH. Aep Saepullah memaparkan, ini kegiatan positif sebagai program MUI juga setelah berbicara dengan Ketua DMI, Ketua KTT dan yang lainnya sebelum diputuskan diusulkan ke Pak Camat, sehingga yang paling dominan sasaran tepat bukan sekedar euforia tetapi seperti inilah keagamaan yang khidmatnya tidak lepas dari itu.
“Kemudian kegiatan PBHI ini sebetulnya di tiap desa khususnya di mesjid jami dan majlis ta’lim sudah lebih awal dilaksanakan, dan di Kecamatan ini termasuk akhir tetapi hikmah dari isra mi’rajnya sampai kapan pun bermanfaat walaupun ini d bulan sa’ban,” kata Ketua MUI.
KH Aep berharap, karena MUI itu bersifat Fatwa paling urgent itu Fatwa jadi apa yang dikatakan MUI menyarankannya harus di jalankan. Karena amal ma’ruf nahi munkar yang dilaksanakan di Kecamatan dengan menyebarkan fatwa-fatwanya tersebut sebagai tugas fungsinya harus sinergitas
“Artinya satu Kecamatan tidak akan ada kekuatan kalau tidak bersinergi salah satunya dengan ilmunya ulama-ulama kemudian adanya pemerintah minimal di tingkat Kecamatan, adanya financial atau pemodal yang cukup dan do’anya orang-orang fakir,” himbaunya.
Pesan buat masyarakat mudah-mudahan kedepan bisa lebih antuas lagi terutama peningkatan dari Ketua MUI tingkat Desa Se-kecamatan Cicantayan bisa hadir semua, tetapi kami pun memaklumi karena sesuatu hal banyaknya kesibukan dari mata pencahariannya masing-masing tapi yang ada pun bersatu padu menghadiri secara khidmat dalam menyimak ceramah-ceramah yang disampaikan oleh para mubaligh,” pungkasnya.
(Azhari M)
