Ngobar dan Diskusi Harlah Pancasila ke 78 ala FDSI

TANGERANG, CYBERNEWSNASIONAL.COMBertempat di salah satu resto Lippo Karawaci Tangerang, Ngopi bareng dan diskusi ala FDSI kembali digelar, Kamis (01/06/2023).

Kali ini mengupas topik terkait hari lahirnya Pancasila usai momen peringatan Harlah Pancasila yang ke 78.

Diskusi yang digagas oleh FDSI ini, mengusung tema, “Bumikan Pancasila Sebagai Dasar dan Pondasi Negara”.

Dalam diskusi tersebut, Ketua FDSI R. Deni Koswara Kusumadinata menyampaikan, momentum lahirnya Pancasila, harus dijadikan spirit dalam mengenang, menghormati, dan menghargai perjuangan para pendiri bangsa yang sudah merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

“Sebagai warga negara, kita harus memiliki tekad yang kuat bahwa Pancasila sebagai dasar negara, idiologi negara dan dasar menjadi pondasi negara.

Karena atas dasar itulah Pancasila sudah menjadi bukti sebagai alat pemersatu bangsa, dengan lahirnya lima sila dan lambang Garuda, dapat mempersatukan bangsa yang majemuk dan beraneka ragam, baik suku bangsa, agama, bahasa, ras dan budaya,” ucapnya.

Deni juga menambahkan, kebhinekaan warga bangsa sudah dikemas dengan sebuah simbol persatuan dan kesatuan, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

“Nilai-nilai kebhinekaan yang hakiki, sebenarnya sudah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, gotong royong, toleransi , tepo seliro. Ini nyata sudah menjadi perikehidupan kita,” kata R.Deni yang diketahui berdarah keturunan Galuh tersebut.

Menurutnya, kearifan dalam ber-Pancasila tidak boleh luntur. Terlebih kita sebagai generasi penerus, harus tetap menjaga marwah kebhinekaan dalam segala sendi kehidupan, agar nilai-nilai Pancasila yang sudah dicetuskan oleh para pendiri bangsa, tetap tegak berdiri di bumi pertiwi.

“Estafet perjuangan para pendiri bangsa harus kita lanjutkan, satu diantaranya dengan memegang teguh Pancasila, agar keutuhan bangsa tetap terjaga serta melaksanakan semua amanah para pendiri bangsa,” tambahnya.

Lebih lanjut, R. Deni menuturkan, Hari Lahir Pancasila harus di jadikan spirit dan tekad yang kuat bagi kita sebagai generasi penerus, karena di dalamnya ada amanah perjuangan Bung Karno beserta para pahlawan kemerdekaanannya.

“Amanah perjuangan pahlawan reformasi yang ada harus dilaksanakan oleh para pemimpin negeri saat ini dan kedepannya. Kita sebagai penerus bangsa harus melaksanakan nilai nilai yang ada didalam Pancasila, siapapun presidennya di harapkan, pemegang tongkat kesaktian pancasila kedepannya harus betul betul menjadikan Indonesia emas tahun 2045”, ujar sejarawan nusantara tersebut.

Pada akhir sesi diskusi disampaikan pesan moralnya yakni : kita memiliki simbol “Sayap Burung Garuda” hal ini melambangkan, mempererat, saling mengayomi, saling melindungi antara satu dengan yang lainnya, agar tidak terjadi perpecahan, demikian disampaikan Deni.

“Oleh karenanya Presiden Indonesia kedepan setelah Presiden Jokowi harus orang yang betul-betul mengerti dan faham Pancasila, sebagai azas negara, dasar kehidupan bangsa Indonesia dan merupakan sumber dari segala hukum yang berlaku di NKRI,” pungkasnya.

(A Zazuli)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.