Jakarta, MCNN.Com –Warga yang bertempat tinggal di RW 017, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara melakukan aksi demonstrasi di Kantor PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang beralamat di Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (09/11/2020) Pagi.
Alasan warga mendemo karena kecewa atas pelayanan Palyja dan tidak merespon baik aspirasi warga selaku pelanggannya.
Warga bereaksi melakukan demo karena tidak mendapatkan suplai air bersih. Warga yang didominasi ibu-ibu tersebut mengatakan bahwa sudah satu bulan lebih tidak mendapatkan air bersih.
“Yang di depan sudah tidak mengalir satu bulan, dan di belakang ada yang 3 bulan air tidak mengalir. Kami sudah 3 kali kesini tapi tidak ada solusinya. Pernah ada petugas Palyja ke sana cuman ngontrol ama gali, tambah mati tuh air nyadan gak ada yang dapat air sama sekali. Yang ada malah dapat bau, ” jelas salah seorang warga.
Warga yang lainenambahkan “Kita walaupun gak ngalir tetap bayar kena dendanya, kalo gak bayar 2 bulan dicabut,” ungkap Ibu Bismi .
Menurut Bismi, warga terpaksa membeli air yang dibeli dengan harga yang bervariasi, antara Rp8ribu-Rp10ribu per pikul.
“Kebutuhan air untuk satu hari per keluarga, kalo anaknya ada lima dikali Rp10ribu saja sudah Rp50ribu. Aturan untuk beli susu anak, jadinya buat beli air. Harapannya lancar seperti semula hari ini,” tuturnya.
Bismi mengatakan, Palyja pernah memberikan bantuan mesin kecil, namun diklaim tidak berguna karena hanya bisa menyalurkan air untuk 3 rumah.
“Apalagi sekarang karena Covid-19 harus rajin cuci tangan pak. Buat cuci tangan kan harus pakai air bersih,” tambah Bismi.
Bismi dan warga pun sepakat akan mengerahkan warga bertambah banyak lagi untuk mendemo bila Palyja tidak cepat menyalurkan air bersih seperti semula.
Sedangkan beberapa karyawan Palyja yang menghadapi para pendemo di lokasi, saat dikonfirmasi, enggan memberikan keterangan ataupun tanggapan atas aksi tersebut. * ( Apen)
