SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Puskesmas Cicantayan beserta jajaran laksanakan sosialisasi penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kampung Paledang Desa Cimahi Kecamatan Cicantayan kabupaten Sukabumi, (31/01/ 2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Cicantayan, Kepala Puskesmas Cicantayan, Kepala Desa Cimahi, Forkopimcam, Pemdes, RW 03, tokoh masyarakat serta Warga yang ikut mengikuti dan mendukung dalam sosialisasi penanganan DBD.
Kepala Puskesmas Cicantayan, Ruhendi, SKM, M.Si mengungkapkan, berawal laporan warga kampung Paledang Desa Cimahi pada tanggal 30 Januari 2022 bahwa ada warga yang terkena penyakit DBD ( demam berdarah dengue).
“Kami langsung berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun dengan pihak desa untuk menyikapi dan merespon laporan tersebut. Kemudian diputuskan untuk melakukan survey dan penyelidikan epidemiologi serta melakukan sosialisasi penanggulangan,” ujarnya.
Ruhendi menambahkan, membutuhkan kerjasama semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD (demam berdarah dengue) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes agepty. Dari kerjasama dengan tim PE Puskesmas yang terdiri dari surveilans, petugas program DBD serta petugas promkes belum didapatkan hasil yang jelas berkaitan dugaan atas DBD atau bukan yang menimpa warga setempat.
“Saat ini warga yang disinyalir terkena DBD sedang dirawat di Rumah sakit dan belum ada pembuktian hasil laboratorium dari pihak Rumah sakit,” kata Ruhendi.
Kami belum bisa memastikan apa itu DBD atau bukan, jadi kami belum bisa mengabulkan keinginan masyarakat untuk dilakukan Fogging (pengasapan). Namun kami menganjurkan kepada masyarakat yg hadir untuk melakukan kebersihan lingkungan dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk), demikian dikatakan Kapus Cicantayan.
“PSN dapat dilakukan dengan cara melakukan pencegahan dengan 3 M (Menguras bak mandi dan menaburi abate , Menutup penampungan air bersih dan Menimbun barang bekas yang dapat tergenang air seperti kaleng ember dan sejenisnya). Perlu kerjasama semua pihak dalam kesadaran menjaga dan mengingatkan atas kebersihan bersama,” terang Ruhendi.
Ruhendi dalam akhir wawancara mengungkapkan, Setelah dilakukan sosialisasi tersebut alhamdulilah masyarakat sadar dan memahami pentingnya bersih – bersih lingkungan dan tidak langsung meminta untuk di Fogging langsung. Jika hanya dengan cara Fogging saja, jentik nyamuk yang ada di genangan air itu tidak akan mati sehingga akan tumbuh lagi menjadi nyamuk dewasa yang kemungkinan bisa menimbulkan kasus DBD lagi.
“Pihak kami bersama Camat Cicantayan dan Kades sepakat setelah masyarakat melakukan PSN kami akan malaksanakan Fogging di kampung Paledang tersebut,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua RW 03 Desa Cimahi, Norman Dhatoek, mewakili masyarakat sekitar mengatakan, mohon pihak puskesmas dan Kecamatan untuk sosialisasi penanggulangan DBD sekaligus penyuluhan karena ada beberapa warga Rw 03 yang sakit panas dan ada satu orang yang terkena DBD di rawat di Rumah Sakit Bunut (Rs. Syamsudin) Sukabumi.
“Harapan kami, semoga masyarakat semakin sadar dengan adanya penyuluhan DBD meningkatkan kebersihan serta waspada akan adanya cuaca pancaroba dan selalu menjaga kebersihan dari lingkungan sekitarnya. Dari keterangan Pak Camat dan Pak Kapus saat penyuluhan, akan dilaksanakan Fogging di hari Rabu dan besok bersih – bersih sekampung Paledang,” pungkas Norman.
(Azhari M).