Warga Kampung Cibarengkok Desa Cimanggu Keluhkan Pembangunan Gudang Gas LPG di Wilayah Pemukiman

SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Warga Kampung Cibarengkok RT 04 RW 10, Desa Cimanggu Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat mengeluhkan pembangunan gudang gas LPG di lahan pemukiman sekitar, Sabtu (27/08/2022).

Diketahui, pada tanggal 24 Agustus 2022 ada pertemuan pihak warga dengan PT. Petrogas Berkah Niaga di Aula kantor Desa Cimanggu. Pertemun tersebut dihadiri oleh Pemerintah Desa Cimanggu, BPD, Babinsa, RW dan RT dengan jumlah warga 10 orang dan yang terdekat 6 orang.

Kepala Desa Cimanggu Baenuri Samsi mengatakan, pada saat bertemu dengan awak media sebetulnya tidak perlu di bawa ke Desa cukup di lingkungan juga sudah selesai. Tapi karena di lingkungan ramai kita fasilitasi untuk bertemu di Desa antara pihak warga dengan perusahaan gas LPG.

“Terjadinya hal seperti ini ada pihak-pihak ketiga yang memprovokasi. Dianggap perusahaan ini mengeluarkan dana besar dan juga dianggap perusahaan gede seperti di daerah simpenan. Padahal hanya gudang untuk transit hanya satu truk yang kapasitasnya berisi 530 tabung gas itu pun tabung gas kosong untuk kekurangan dilapangan bisa mengambil di gudang tersebut.

Dari hasil audensi pihak perusahaan PT. Petrogas berkah niaga dengan warga dilanjut pada pembangunan secara aturan masyarakat tidak bisa menghentikan siapa mereka dan punya hak apa dan perizinanpun tanpa lingkungan dan rekom Kecamatan. Sekarang bisa karena sudah online hanya persetujuan lingkungan dan ini akan secepatnya di bangun harus selesai pada bulan November,” kata Kades

Lebih lanjut Kades Cimanggu menambahkan, mengenai sosialisasi sudah dilaksanakan pada saat penandatanganan izin lingkungan. Mungkin ini sekali lagi ada pihak ke tiga dimana ada aksi pasti ada reaksi dan hal yang wajar tetapi kalau masyarakat tidak setuju dengan masuk investor mau maju gimana pada hal majunya wilayah itu karena banyak investor.

“Mengenai perhatian lebih sama saja karena kalau pun ada perhatian lebih mereka yang berdekatan langsung kanan kiri depan belakang is Ok sedangkan mereka pada jauh-jauh yang radiusnya 300 meter kenapa yang tidak setuju,” tandasnya.

Salah satu warga berinisial D mewakili warga yang lainnya mengungkapkan kami diantaranya kelompok rumah terdekat di lokasi pembangunan gas LPG PT. Petrogas Berkah Niaga yang radiusnya 5 sampai 10 meter dari rumah, kami merasa keberatan sekali dengan adanya pembangunan gas LPG yang dekat dengan pemukiman warga kami, kami sangat takut akan terjadi hal-hal yang tidak inginkan kedepannya

“Sehingga kami sepakat menempuh ke Desa untuk meminta difasilitasi untuk dipertemukan dengan pihak perusahaan gas LPG, dari hasil pertemuannya belum menemukan titik temu, pihak perusahaan hanya menjelaskan profil perusahaannya saja serta keamanan menyangkut perusahaannya pada saat di bangun tidak akan membahayakan lingkungan sehingga kami sepakat tetap keberatan mengizinkan adanya pembangunan gudang gas tersebut,” tandasnya

“Mengenai pemerintahan Desa sendiri waktu audensi cenderung menggiring kepada kami untuk memberikan izin atau menyetujui pelaksanaan pembangunan yang di dalam pembicaraannya sama sekali tidak ada usaha untuk memberikan support kepada kami artinya lebih cenderung ke perusahaan,” imbuh warga tersebut.

D juga menambahkan, terkait gudang Gas LPG hanya transit menyimpan gas kosong itu hanya baru isu, kedepannya kami tidak tau dan gak mungkin namanya PT. Petrogas berkah niaga menyimpan hanya gas kosong pasti ada yang isinya kemudian beredarnya sebagian warga sudah mendapatkan atau menerima uang intensif kami tidak tau persis walaupun mendengar dari ke warga.

“Kami tidak ada ada yang memprovokasi, ini murni satu kesepahaman, satu keinginan bersama-sama bersatu, kami yang menolak tidak sama sekali mengejar intensif atau bentuk uang atau hal lain tetapi kami berprinsip tidak mau kenyamanan kami terusik dengan adanya gudang LPG di wilayah kami yang awalnya hidup kami tenang, tidur tenang dan ini belum terjadi aja sudah pada panik dan was-was bagaimana kalau sudah jadi kemungkinan kalau orangnya tidak bisa mengobati sendiri akan jadi kecemasan berlebihan hingga stres.

Bagimana dari pihak perusahaan kalau ada warganya stres dengan di bangunnya gudang LPG dekat dengan pemukiman warga apakah mereka akan menjamin dan namanya beban psikologis susah untuk disembuhkan kecuali orang tersebut bisa mengobatinya,” ucapnya.

D mewakili warga lainnya berharap jangan sampai terjadi pembangunan gudang Gas LPG di wilayah pemukiman khususnya yang terdekat dengan rumah-rumah kami.

“Bilamana itu terjadi kami akan melakukan orasi di lokasi dan naik banding ke tingkat berikutnya,” tegas D.

(Azhari M)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.