TASIKMALAYA, Cyber News Nasional – Prihatin, mungkin kata itulah yang pantas disematkan pada pasangan keluarga Entin dan Ateng warga Kampung Cijamaka RT.03-05, Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.
Pasalnya, sudah hampir puluhan tahun hidup di rumah tidak layak huni dengan kondisi sudah reyot. Artinya, bantuan “Program Rutilahu” selama ini diduga masih ada yang belum tepat sasaran.
Melihat kondisi rumahnya yang sudah reyot dan hampir semua setiap sudut ruangan bangunan sudah bolong dan rusak, dengan ukuran 3×7 meter, bilik nya sudah pada jebol genteng sudah pada bocor serta kayunya sudah pada lapuk. Tentunya pemerintah seharusnya jangan pilih-pilih, karena semua warga Tasikmalaya memiliki hak sama.
Entin mengakui, sudah lama kondisi rumahnya dalam keadaan rusak dan reyot, untuk itu, dirinya sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah.
Waktu awak Media Cyber News Nasional (MCNN), datang ke rumah Entin, memang sungguh memprihatinkan dengan keadannya, dan dirinya juga menuturkan dengan bahasa daerahnya (Sunda:red).
“Pa abi emang bener abi bobo Didie abi tos puluhan tahun iye bumi bekas mertua abi abi ge sok khawatir komo ayena musim hujan sareng bencana mun hujan teh soh balocor bilik na tos barolong tapi abi kumaha dei da teu gaduh dei tempat nusanes suami kuli mah kadang kadang aya kadang teu aya boro boro buat ngabangun kanggo makan ge susah,” kata Entin dengan raut wajah yang sedih. Senin (25/01/2021).
“Pa saya memang betul sudah puluhan tahun tinggal disini rumah bekas mertua, saya sangat khawatir, apalagi ini musim bencana, apalagi kalau musim hujan atap dan dinding pada bocor karena sudah pada bolong, tapi mau apalagi karena tidak punya tempat lagi, kerja suami hanya sebagai kuli yang kadang-kadang kerja, kadang tidak, boro-boro buat betulin rumah, buat makan saja susah.”(terjemahan:red).
Di tempat lain Endang Bahrum S,Pd.I, selaku Kades Guranteng waktu di temui di kantornya, menanggapi terkait rumah salah satu warganya yang tidak layak huni.
“Ya memang ada beberapa titik yang belum terakomodir tapi Insya Alloh untuk masalah ini kami akan ajukan 2021 sekarang ke pogram “Rutilahu” yang akan datang karna di Desa Guranteng masih banyak pembenahan salah satu nya pembenahan kesehatan dan sistem di dalam desa.” pungkasnya. (Dedi R Saputra).
