SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Puluhan sopir angkutan umum kode trayek 39 lakukan unjuk rasa di halaman Kantor Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (02/07/2022).
Terkait hal tersebut, Penanggungjawab Terminal Parungkuda Asep Madhusoh menjelaskan jika dirinya telah melakukan sosialisasi terkait penerapan penertiban lalu lintas kepada para pengurus angkutan umum yang dilayani oleh terminal Parungkuda.
“Kita sudah sosialisasi dari 4 bulan lalu dengan cara dari mulut ke mulut, bahkan satu hari sebelum penerapan panertiban,” ujarnya.
Asep mengungkapkan telah memberitahu kepada pengurus angkot sehingga dalam seminggu penerapan penertiban lalu lintas diharapkan akan dimengerti dan tidak mendapat banyak keluhan keberatan.
“Ternyata banyak terjadi keluhan. Keluhannya yaitu angkot tidak boleh ngetem didepan mini market dan Stasiun, nah itu kami tampung jika memang kedepan masyarakat nyaman dengan kebijakan itu,akan kami lanjutkan disamping itu akibat beban jalan nasional yang semakin berat kebijakan tersebut dikeluarkan agar meminimalisir kemacetan,” ujarnya.
Asep menambahkan, salah satu maksud dari kebijakan itu adalah untuk mengurangi beban jalan nasional.
“Setelah adanya mediasi bersama sopir angkot, saya belum memberikan keputusan,saya akan melaporkan dulu semua hasilnya ke Pimpinan saya,” kata Asep.
Pengurus komunitas angkot 39 Deden Kurniawan mengatakan, mewakili kawan-kawan semua, kami merasa dirugikan karena ada kebijakan penertiban. Kami bingung di lokasi mana harus menaikan penumpang, di Stasiun Parungkuda kita tidak diperbolehkan di depan Pasar Parungkuda juga kita dilarang,” kata Deden.
Deden menambahkan, pihaknya juga merasa geram dengan kondisi jalan yang rusak di sepanjang jalur yang dilewati. Ia sangat menyayangkan ketika mediasi tadi pihak UPTD Dinas PU tidak ada yang hadir.
(Azhari M)
