MUSI BANYUASIN, Cybernewsnasional.com – Gerak Cepat tindakan aparat kepolisian dari Polsek Bayung Lencir Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dalam merespon laporan dari masyarakat, membuat oknum sopir yang diduga telah melakukan pencabulan terhadap anak dibawah umur tidak berkutik. Jum’at. (16/12/2022).
Disampaikan kepada media oleh Kanit Reskrim Iptu Eko Purnomo SH., Bahwa pada hari Jumat. (16/12/2022) pukul 00.30 WIB di Kecamatan Bayung lencir telah diamankan seorang oknum sopir K(53). Yang bersangkutan ditangkap karena diduga telah melakukan perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur warga Kecamatan Bayung Lencir yang terpergok oleh ibu korban ketika perbuatan cabul dilakukan, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bayung lencir dan tidak lama kemudian pelaku dilakukan penangkapan.
Kronologis kejadian adalah pada hari Kamis.(15-12-2022) sekira pukul 21.00 wib bermula saat korban buang air kecil di WC belakang rumah(bedeng) yang tidak lama kemudian ibu korban menyusul namun tidak menemukan korban, dan dilakukanlah pencarian yang kemudian melihat kamar bedeng lampunya mati, lalu ibu korban membuka pintu kamar dan melihat pelaku sedang tiduran bersama korban sambil mencium bibir korban dan tangan kanannya berada di alat kelamin didalam celana dalam korban, dan melihat kejadian yang mengejutkan tersebut ibu korban langsung melapor ke Polsek Bayung Lencir.
Kapolres Muba Akbp Siswandi Sik SH melalui Kapolsek Bayung lencir Iptu Deby Apriyanto SH membenarkan kejadian tersebut dan tersangka sudah kita tangkap, dari hasil pemeriksaan tersangka juga mengakui bahwa pada sekira bulan Oktober sampai dengan Desember 2022 sudah 6 kali melakukan perbuatan cabul terhadap korban, dan pelaku adalah sopir ekspedisi lintas sumatera yang sering mampir makan dan istirahat dirumah makan disamping rumah atau bedeng tempat korban tinggal, mungkin karena sudah beberapa kali melihat korban sehingga pelaku tertarik dan membujuk korban untuk melakukan perbuatan cabul. ungkap Deby.
Deby menambahkan bahwa saat ini tersangka sedang dilakukan proses penyidikan dan terhadapnya disangka telah melakukan tindak pidana Pencabulan terhadap anak dibawa umur sebagaimana dimaksud pasal 76E Jo pasal 82 ayat(1) Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, yang ancaman hukumannya adalah minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal lima belas miliar rupiah.
***(Budi prawoto)***