OP Ajak Ekosistem di Pelabuhan Tanjung Priok Berkolaborasi Wujudkan Smart Port Guna Mendukung NLE

Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko saat memberikan sambutan selaku Ketua Panitia acara Forum Kehumasan.

Jakarta, Cybernewsnasional.com – Untuk kesekian kalinya, Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Tanjung Priok kembali menggelar Forum Kehumasan, Kamis (24/7/2022), di Hotel Ibis Style Sunter, Jakarta Utara.

Kali ini, Forum Kehumasan ini bertemakan “Kolaborasi Ekosistem dan Peran Ilmiah Mewujudkan Smart Port Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Mendukung National Logistic Ecosystem”.

Penyelenggaraan Forum Kehumasan bertujuan untuk menjalin komunikasi, sinergitas dan koordinasi dengan seluruh unsur, baik dari instansi pemerintah maupun stakeholders di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok dalam upaya mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok yang bertaraf internasional dan berdaya saing, serta memberikan edukasi kepada masyarakat, awak media, akademisi tentang program digitalisasi pelabuhan yang saat ini sedang berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok melalui diskusi dari sudut pandang ilmiah.

Forum Kehumasan yang dibuka oleh Dirjen Perhubungan Laut, Arif Toha Tjahjagama ini menghadirkan 3 narasumber yaitu, Nofie Iman PhD sebagai Tenaga Ahli Kementerian Perhubungan, Raja Oloan Saut Gurning, ST. MSc. PhD, Akademisi  dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan Guna Mulyana selaku Head Regional 2 PT Pelindo (Persero) yang dimoderatori oleh Dr Tiopan Henry Manto Gultom ST MT, Akademisi dari Universitas Mulawarman.

“Sejalan dengan amanat pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, Kementerian Perhubungan mempunyai tugas dan fungsi untuk mengintegrasikan sistem perizinan dan layanan ekspor, impor, dan logistik di lingkungan kerja Kementerian Perhubungan dengan sistem ekosistem logistik nasional melalui Indonesia National Single Windows (INSW) dan melakukan penataan tata ruang kepelabuhanan serta jalur distribusi barang,” papar Arif Toha saat memberikan sambutan.

Oleh sebab itu, lanjut Arif Toha, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut senantiasa terus melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem digital dan sistem operasional pelabuhan lainnya serta terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan jasa kepelabuhanan.

“Kami memberikan apresiasi kepada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok atas terselenggaranya acara ini dan terimakasih kepada para narasumber serta seluruh pihak yang telah bersinergi dan senantiasa mau memberikan ilmu dan wawasannya mengenai digitalisasi di pelabuhan. Dengan mengucapkan bismillah, Forum Kehumasan ini secara resmi saya nyatakan dibuka,” ujar Arif Toha membuka acara sekaligus mengakhiri sambutannya.

Sementara Kepala OP Utama Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko mengatakan bahwa tema yang diangkat bertujuan untuk membangun komunikasi, sinergi dan kolaborasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok dalam mempercepat terwujudnya National Logistic Ecosystem (NLE) di pelabuhan melalui pelayanan berbasis digital khususnya pelayanan operasional kepelabuhanan.

Para narasumber saat diskusi pada acara Forum Kehumasan yang digelar oleh Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (14/7/2022), di Jakarta

“Saat ini, sistem digital operasi pelabuhan yang dikenal antara lain adalah Inaportnet, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate System, SIMON TKBM, dan  Single Truck Identification Data (STID) terus dikembangkan,” tutur Capt Wisnu Handoko yang juga sebagai Ketua Panitia saat memberikan laporan penyelenggaraan acara Forum Kehumasan.

Dijelaskannya, seperti sistem registrasi kendaraan truk pengangkut muatan dari ke Pelabuhan Tanjung Priok (STID) yang telah berhasil diterapkan, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menerapkan Truck and Terminal Booking System (TTBS) yang bertujuan untuk mengatur kedatangan truk yang akan membawa muatan receiving dan delivery menjadi lebih teratur dan tidak terpusat dalam satu slot waktu sehingga sering mengakibatkan beban sebuah terminal melebihi normal dan berdampak pada kemacetan di jalan  jalan sekitar pelabuhan.

“Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok mengajak pemerintah maupun stakeholders, juga unit kehumasan di wilayah kerja di Pelabuhan Tanjung Priok dan unit kehumasan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dapat bekerjasama untuk memaksimalkan peranannya dalam pelaksanaan ekosistem logistik dan digitalisasi bisnis proses melalui teknologi, sehingga pada akhirnya akan mampu mendorong daya saing Indonesia  di dunia internasional,” ungkapnya.

Tidak lupa, Capt Wisnu Handoko memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada para narasumber dan seluruh pihak yang telah bersinergi dan berpartisipasi dalam mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok dalam melaksanakan proses digitalisasi pelabuhan.

Dalam sesi diskusi, narasumber Nofie Iman PhD memaparkan tentang Sustainable and Collaboration Research dalam program NLE dan Digitalisasi Layanan Pelabuhan yang isinya tentang tata kelola dan daya saing kepelabuhanan, pemahaman transformasi digital, transformasi digital logistik maritim, optimalisasi regulasi berbasis teknologi, national logistics ecosystem, pilihan teknologi beserta pemangku kepentingannya, tantangan dan hambatan transformasi, serta research case.

Sedangkan narasumber kedua, Raja Oloan Saut Gurning, ST MSc PhD, menyampaikan paparan dalam Menakar Level Capaian Otomatisasi dan Digitalisasi Pelabuhan di Indonesia Sebagai Competitive ness Value yang isinya menjelaskan tentang pola digitalisasi dan otomatisasi jasa kepelabuhanan rujukan, literasi, pendorong (enabler) digitalisasi dan otomatisasi jasa kepelabuhanan, aplikasi digitalisasi jasa kepelabuhanan Indonesia, ukuran kinerja penyediaan digitalisasi jasa kepelabuhanan, penilaian kualitatif penyediaan digitalisasi jasa kepelabuhanan nasional dan rekomendasi mendatang.

Terakhir, narasumber Guna Mulyana, sebagai Head Regional 2 PT Pelindo (Persero), menyampaikan implementasi beberapa sistem yang telah terotomatisasi di Pelabuhan Tanjung Priok.

Acara diikuti oleh para peserta secara online dan offline, diantaranya dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Akademisi,  Intansi Pemerintah, Stakeholders, dan Asosiasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. (KN)