Kadiskan Nunung Hadiri Peringatan World Fish Migration Day (WFMD) 2023 di Caldera Adventure Cikidang

SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, S.Sos KP M.Si beserta jajarannya hadiri Peringatan Hari Migrasi ikan dunia di Ruang Pertemuan Caldera Adventure Cikidang, Rabu (31/05/2023).

Dalam kegiatan yang dikemas dalam bentuk Sarasehan Masyarakat limnologi Indonesia tersebut diisi dengan pemberian materi mengenai ikan migrasi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Narasumber dari Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia beserta team. Adapun peserta yang ikut hadir dari Dinas Perikanan yaitu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi  (Nunung Nurhayati, S,Sos.,KP.,M.Si), Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap (Mirna Puspitasari, S.TP., MP), Sub Koordinator Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi (Susanti Mariam, S.Pi., M.Pi), Analis Pengelolaan Sumberdaya Ikan (Widya Cadharsi, S.S.T.Pi), Penyuluh Perikanan Bantu dan 20 orang peserta yang terdiri dari nelayan dan pemancing ikan di Perairan darat.

Diketahui, kegiatan sarasehan dalam rangka memperingati World Fish Migration Day (WFMD) 2023 dengan tema besar “CONNECTING FISH, RIVERS AND PEOPLE” tersebut diinisiasi oleh Masyarakat Limnologi Indonesia atau Indonesian Limnological Society (MLI).

Perhelatan tersebut merupakan kerjabareng MLI yang bekerjasama dengan Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Perairan – BRIN.

 

Sedianya MLI akan mengadakan beberapa acara dalam rangka menuju Konferensi Ilmiah Tahunan atau Annual Scientific Conference (PIT-MLI), diawali dengan acara Sarasehan dengan para nelayan, komunitas pemancing dan stakeholder terkait.

Kepada awak media, Kadiskan Nunung mengungkap, salah satu agenda dalam kegiatan tersebut adalah pemberian materi mengenai ‘Mengenal Ikan Sidat Sebagai Ikan Migrasi dan Ekosistem Sungai Sebagai Habitat dan Jalur Migrasi Sidat”.

“Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) merupakan organisasi profesi yang dalam kegiatannya melibatkan anggota dari berbagai latar belakang antara lain: peneliti, pengajar, maupun pemerhati di bidang perairan darat (limnologi) di wilayah NKRI,” ungkap Nunung.

Nunung menambahkan informasi, Pertemuan ilmiah Masyarakat Limnologi Indonesia yang diselenggarakan bertujuan sebagai ajang berdiskusi, berbagi dan menciptakan jejaring antara komunitas yang tertarik pada ekosistem perairan darat.

“Selain itu pemberian materi diberikan agar menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan perairan darat agar tetap lestari,” imbuhnya menuturkan.

Lebih lanjut disampaikannya, Dinas Perikanan saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan produksi perikanan semaksimal mungkin, hal ini untuk mendukung program IMAH (Ikan Masuk Rumah) yang sedang digalakkan sebagai salah satu terobosan agar angka konsumsi ikan Masyarakat Sukabumi meningkat.

“Melalui pertemuan ini diharapkan terjadi sinkronisasi semua stakeholder dalam upaya menjaga kelestarian sidat di alam, sehingga ketersediaanya stok nya terjaga dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Sukabumi melalui program budidaya dan pengembangan usaha olahan ikan,” paparnya.

Pihak ya berharap, komunitas pemancing dan stakeholder lainnya yang melakukan restocking atau pelepasliaran ikan sidat dapat mengaplikasikan teknik tagging ikan dan bersama-sama melakukan monitoring terkait ketersediaannya di alam.

Terpantau, Kegiatan dibuka oleh Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, BRIN: Dr. Hidayat, M.Sc dan dilanjutkan pemberian materi mengenai Tagging ikan dan pelepasan (restocking) ikan sidat yang disampaikan oleh ibu Rahmi Dina, S.Pi., M.Si.

“Pemberian materi ini penting sebagai bekal dasar untuk melakukan ketelusuran ikan yang di restocking, Taging ini bertujuan untuk mengetahui pola migrasi ikan,pertumbuhan, kelimpahan dan tingkat kehidupan ikan yang di lepasliarkan.
Kemudian dilakukan praktek teknik tagging ikan sidat sebelum di lepaliarkan. Para peserta turun langsung untuk membius ikan, melakukan pengukuran Panjang dan berat, tagging ikan sekaligus pencatatan. Kemudian secara bersama-sama dilakukan pelepasliaran ikan sidat sebanyak 300 ekor ukuran 100-200 grm di sungai Citarik,” pungkasnya.

(A Zazuli)