Warga Desak Kasus Panti Asuhan Cabul Segera Disidangkan, Minta Advokasi DPRD Kota Tangerang

Masyarakat Tangerang Anti Pedofil menemui Pimpinan DPRD Kota Tangerang.

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Sejumlah massa yang menamakan dirinya Masyarakat Tangerang Anti Pedofil mendatangi DPRD Kota Tangerang pada Rabu (22/01/2025 guna meminta advokasi, terkait kasus Panti Asuhan Cabul di wilayah Pinang Kota Tangerang yang tahun lalu ramai dikabarkan agar segera disidangkan.

Dadang selaku Koordinator, menyampaikan agar Polres Metro Tangerang Kota segera melimpahkan kasus sodomi yang dilakukan tiga orang tersangka pengurus Panti Asuhan Darussalam Annur, Kecamatan Pinang, agar segera dipersidangkan.

Dia meminta jajaran DPRD turut memberikan perhatian serius atas maraknya kasus kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak-anak di Kota Tangerang ini khususnya kasus yang menimpa anak-anak panti asuhan Darussalam Annur tersebut.

Dia menilai, pihak kepolisian dinilai lamban dalam menangani kasus kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak-anak khususnya kasus sodomi yang menimpa anak-anak panti asuhan tersebut.

“Keluarga korban sudah menunggu lebih dari satu bulan, dan tadi kita sudah sampaikan kepada ketua DPRD untuk dibantu agar berbagai kasus kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak dapat segera tangani secara serius dan diganjar hukuman seberat-beratnya,” ungkap Dadang saat ditemui wartawan.

Dadang juga menyebutkan, kasus-kasus penyimpangan seksual terhadap anak-anak kembali terjadi belum lama ini yang dilakukan oknum guru ngaji di bilangan Kecamatan Ciledug. Pelaku hingga saat ini belum tertangkap oleh pihak kepolisian.

“Kasus sodomi di pinang belum dipersidangkan, muncul lagi di Ciledug dan pelakunya belum juga ditangkap, Kita Tangerang darurat penyimpangan seksual,” tandasnya.

Hal senada dikatakan Ardini yang mewakili orang tua korban, dia mengatakan, angka korban kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak di Tangerang sangat tinggi.

“Kita ingin penanganan kasus ini serius ditangani, mengingat korban puluhan anak. Selain terkait penegakan hukum terhadap pelaku, kita juga ingin adanya keseriusan terkait penanganan terhadap korban oleh instansi terkait,” pungkasnya.

 

Ketua DPRD Kota Tangerang, Rusdi Alam menyampaikan, pihaknya mengakomodir masukan-masukan dari unsur masyarakat yang mendorong kasus kekerasan dan penyimpangan seksual tersebut. Pihaknya akan melakukan koordinasi kepada pihak kepolisian dan dinas terkait agar adanya langkah hukum yang tepat dan cepat sesuai aspirasi masyarakat.

“Orang tua korban meminta kita mendorong polres segera melimpahkan ke pihak kejaksaan agar para tersangka segera diadili dengan dijerat hukuman yang setimpal,” ungkap Rusdi.

“Para Orang tua korban juga meminta pendampingan dan konseling terhadap para korban penyimpangan seksual.dari dinas terkait yaitu DP3AP2KB serius dan tuntas,” sambungnya.

Rusdi menuturkan, pihaknya juga mendesak agar adanya langkah-langkah hukum yang tepat dan cepat dalam kasus ini. Dia juga mendorong DP3AP2KB Kota Tangerang bergerak untuk melakukan penanganan serius terkait penanganan dan pendampingan terhadap korban penyimpangan seksual terhadap anak-anak dibawah umur tersebut hingga tuntas.

Selain itu, dia juga meminta adanya suatu ketahanan sosial di tengah masyarakat. “Peran serta masyarakat harus bisa melakukan langkah-langkah preventif. Artinya ketahanan sosial itu harus dimulai dari lingkungan,” kata Rusdi.

Kita juga dorong DP3AP2KB bergerak juga ke wilayah melalui kecamatan hingga tingkat RW RT mensosialisasikan sistem ketahanan sosial agar tidak kembali terjadi terkait kasus kekerasan dan penyimpangan seksual terhadap anak.

“Kalau memang perlu ada aturan Perda yang dikhususkan untuk pencegahan perilaku LGBT atau penyimpangan seksual kita dorong untuk dibentuk,” tandasnya.

“Kita berharap kedepan tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa. Kami mengajak masyarakat bersama-sama untuk mengawasi hal-hal yang mencurigakan ditengah lingkungannya sendiri guna mencegah terjadinya hal serupa,” tutupnya.(Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.