Viral Nenek Penjual Gula di Sukabumi Kena Razia Satpol PP Hoax

Sukabumi. MCNN – Pemerintah Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Memastikan Sekaligus Mengklarifikasi kabar seorang Nenek penjual gula yang terjaring razia Sat Pol PP itu tidak benar.

Sendi Apriandi Selaku Camat Cicantayan Mengatakan Bahwa kabar tersebut heboh berawal dari postingan netizen yang menceritakan bahwa sang Nenek terjaring razia pada Kamis (05/08/ 2021) sekitar Pukul 13:45 WIB. Tepat waktu itu justru anggota Sat Pol PP Kecamatan Cicantayan tengah mengikuti agenda lain.

“Setelah kita telusuri, kabar tersebut hoax. Dan tepat saat informasi sang nenek kena razia Sat Pol PP Cicatayan pun kebetulan sedang tidak ada giat razia,” Ujar Sendi Apriandi, ( 07/08/2021 ).

Ada empat anggota, dua orang sedang melaksanakan tugas di Kantor dan hanya monev di acara pernikahan saja. Kemudian satu lagi sedang sakit serta satu orang anggota sedang mengikuti kegiatan di Villa Yustik. Jadi percis, dipastikan tidak ada kegiatan rajia,” jelas Sendi.

Tidak cukup diklarifikasi di internal kata dia, pihaknya langsung melakukan upaya komunikasi dengan salah satu akun yang menyebarkan berita tersebut melalui inbok dan telpon. Namun, tidak mendapat jawaban.

Lanjut Sendi, Jawaban saat Di telepon hanya seperti ini, “Memang nomor teleponnya punya saya tapi adminnya saya tidak kenal”.

Masih kata Sendi, karena tidak adanya jawaban. Pihaknya pun melakukan pendekatan dan akhirnya dapatlah alamat rumah dan nomor telpon pengirim berita tersebut.

“Setelah itu kami telepon dan mendatangi rumahnya untuk dilakukan komunikasi kenapa semua ini terjadi,” ucapnya.

Setelah dikonfirmasi, pemilik akun tersebut dengan didampingi keluarganya mengaku, awalnya mendengar cerita dari ayahnya bahwa ada nenek penjual gula yang pernah kena rajia di daerah Cicantayan.

“Setelah kita dekati, beliau pun siap mengklarifikasi untuk meminta maaf. Yang bersangukatan bilang, akan menyiapkan bahan untuk klarifikasinya nanti vidionya akan dikirim ke kami. Tetapi, kami tunggu klarifikasinya tidak ada dan postingannya sudah dihapus,” paparnya.

Tidak lama kemudian, Sendi mendapat inbok dari salah satu akun yang mengaku cucunya si penjual gula dan merasa tidak terima bahwa neneknya diposting atau di upload.

“Dia meminta kejelasan dari kami, kenapa neneknya dirajia. Setelah kita jelaskan akhirnya cucunya tersebut mengerti dan meminta kami untuk langsung mendatangi neneknya,” beber Sendi.

Setelah itu pihaknya langsung mendatangi rumah Nenek penjual gula tersebut dengan didampingi Kades beserta perangkatnya untuk menanyakan kronologisnya.

“Neneknya memang mengaku ada kejadian rajia tersebut, tapi bukan oleh Satpol PP dan kejadiannya sudah lama. Si Nenek pun mengatakan yang merajianya memakai loreng pelat putih, akhirnya kami memperlihatkan bentuk dan warna seragam dari mulai seragam Satpol PP, Polisi, TNI sampai seragam LSM dan si Neneknya mengaku bukan seragam itu yang merajianya,” tuturnya.

Setelah dilakukan penelusuran dan kalarifikasi dari berbagai pihak, Sendi menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar, “berita tersebut tidak benar dan bisa dibilang Hoaks,” tandasnya

A.Zazuli/Azhari.M