Sukabumi. Cybernewsnasional.com – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi kembali merilis data terbaru zona risiko Covid-19 per-kelurahan, yang menunjukkan dari 33 kelurahan totalnya ada 15 Kelurahan berstatus zona hjiau dan 18 lainnya masih berada pada zona kuning pada hari minggu 19 September 2021.
Lulis Delawati selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mengatakan bahwa tidak ada Kelurahan yang masuk ke zona orange atau merah.
“Penentuan zonasi seperti ini kami lakukan setiap pekan. Data terbaru tersebut diperoleh berdasarkan penilaian pada 13 hingga 19 September 2021. Baru pekan nanti dinilai lagi,” Ujarnya.
Kelurahan yang masuk dalam Zona Hijau antara lain Cikole, Kebonjati, Jayamekar, Limusnunggal, Gunungparang, Cikondang, Tipar, Citamiang, Sriwidari, Sindangsari, Lembursitu, Situmekar, Warudoyong, Cikundul, Cipanengah.
Sementara itu menurut Lulis yang masih dalam kategori Zona Kuning adalah Kelurahan Baros, Nyomplong, Cibeureum Hilir, Jayaraksa, Sudajaya Hilir, Babakan, Sindangpalay, Cisarua, Subangjaya, Selabatu,Nanggeleng, Gedongpanjang, Karang Tengah, Karamat, Dayeuhluhur, Sukakarya, Benteng dan Gunungpuyuh.
“Pada prinsipnya, ada dua kriteria yang menjadi dasar suatu Kelurahan dinyatakan zona merah. Pertama, jumlah penambahan kasus per pekan lebih dari 10 dan kematian lebih dari satu. Kedua, penambahan kasus per pekan lebih dari 30 dan kematian satu. Sementara untuk zona hijau, dalam sepekan tidak ada kasus dan kematian.” terangnya Lulis.
Kata dia pada data terbaru yang dimiliki, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi periode 1 Januari hingga 18 September 2021 ada 7.280. Rinciannya, 36 pasien masih menjalani isolasi (di rumah sakit dan mandiri), 225 orang meninggal dunia, dan 7.019 lainnya telah dinyatakan sembuh.
“Besok hari Senin, 20 September 2021, merupakan hari terakhir Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 untuk Kota Sukabumi, hingga menunggu pengumuman berikutnya, yang biasanya disampaikan pada Senin malam oleh pemerintah pusat.” Pungkasnya.
Penulis : Achmad Zazuli
Editor : Sunarno
