Unik, Haul ke-2 Ir H. Herry Purdiyanto Digelar Dalam Apresiasi Syair dan Doa

Pembacaan syair dan doa dalam Haul Ke-2 almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto di Cimone Karawaci Kota Tangerang.

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Tepat hari ini, 4 Oktober dua tahun lalu warga RT 02 RW 08 Kelurahan Cimone kecamatan Karawaci kehilangan sosok warga yang aktif dalam kegiatan lingkungan masyarakat.

Ir. H. Herry Purdiyanto, pria kelahiran Sragen Jawa Tengah tahun 1963 ini menjadi salahsatu warga yang gugur dalam Pandemi Covid 19 yang melanda dunia.

Pria yang kerap disapa akrab Pak Herry, sempat menjabat menjadi ketua RT dan pengurus RW di lingkungan sekitar rumah tinggalnya di jalan Beta Komplek perumahan Cimone Permai Karawaci, dikenal sebagai sosok yang baik dan figur teladan pemuda dalam setiap kegiatan baik keagamaan maupun hari besar nasional.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Haul ke-2 almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto yang dikemas secara unik oleh warga, kerabat dan keluarga bertajuk Apresiasi di Haul Ke-2 dalam Syair dan Doa dengan tema Hanya Dua Kata, Tak Terlupakan. Sabtu (01/10/2022) malam.

Haul yang umumnya diadakan secara agamis oleh umat muslim dengan pembacaan tahlil, sholawat dan do’a, acara haul ke-2 almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto dikemas dengan pertunjukan seni dan budaya tanpa menghilangkan unsur keagamaan.

Usai membaca tahlil dan doa, Isak tangis tiba-tiba tumpah saat istri almarhum, Ibu Ir. Hj. Rumiyati memasuki panggung bersama dengan kerabat teriring nada, seraya menatap latar belakang panggung bergambar sang Suami nampak disapa sang istri dengan rasa cinta dan kerinduan.

Ibu Ir. Hj. Rumiyati, istri almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto saat memberikan sambutan dalam acara Haul ke-2.

Disambut dengan syair-syair dan doa yang dibawakan apik dalam acara Haul ke-2 almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto, tak hanya itu, sesi obrolan santai mengenang sosok almarhum semasa hidup dari handai taulan tetangga pun menjadi berkesan.

Baik dalam kegiatan sosial di lingkungan maupun kegiatan keagamaan, saat almarhum Herry mengikuti kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid.

E. Bahtiar Magor, salahsatu inisiator acara menjelaskan Haul ke-2 almarhum Ir. H. Herry dikemas dengan acara tersebut beralasan dari kiprah almarhum semasa hidup dan keberagaman latar belakang keyakinan atau agama di lingkungan tersebut.

“Beliau aktif di lingkungan RT dan RW juga di Masjid, saya coba mengemas acara Haul yang biasanya dzikir dan tahlil Kita kemas dengan syair dan doa, tapi tidak melepas sisi agamis Kita, tetap tawasul dan doa,” paparnya.

Warga dan Kerabat almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto berziarah ke makam di TPU Selapajang, Neglasari Kota Tangerang. (Foto Dok. istimewa)

Dalam acara yang dihadiri lebih dari seratus orang tersebut, sosok almarhum disebut pahlawan lingkungan, hal tersebut terlihat adanya Fasilitas umum yang cukup luas tertata rapi nan asri yang bertuliskan Taman Belajar Keluarga yang menjadi lokasi acara.

“Kita berpikir seperti ini, pahlawan kan bukan hanya di medan laga yang berdarah-darah, tapi bagaimana dia menghidupkan lingkungan dia bisa bersosialisasi dengan baik sama siapapun, sehingga banyak apa yang dia lakukan banyak dinikmati warga dan lingkungannya,” ungkap E. Bahtiar Magor usai acara.

Sesuai dengan Tajuk acara, tanpa diduga Apresiasi warga dalam acara Haul Ir. H. Herry Purdiyanto, masyarakat sangat berperan aktif dan kompak dalam mensukseskan acara.

“Ibu sampai terharu (istri almarhum-red), melihat kekompakan warga dalam membuat acara Haul bapak yang kedua ini,” ujar Magor.

Taman Belajar Keluarga sebagai fasilitas umum di lingkungan warga RW 8 Cimone Permai, Kota Tangerang.

Di sisi lain, Sang istri almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto, Ir. Hj. Rumiyati menceritakan sosok suaminya yang kreatif, sederhana dan sabar serta mampu merangkul seluruh generasi baik muda maupun tua.

Bahkan, selepas Almarhum Ir. H. Herry melepas jabatan menjadi Ketua RT selama 8 tahun ternyata digantikan oleh sang istri dengan alasan warga tak ingin sosok ketua RT Herry hilang di tengah masyarakat, dan kini Rumiyati sudah menjalani 12 tahun masa jabatannya sebagai Ketua RT.

“Setelah almarhum ga ada jadi Saya harus meneruskan ide-ide dari almarhum, saya akan berjuang semaksimal mungkin untuk meneruskan taman yang belum selesai, Dia baru bikin taman baru 30 persen insya Allah Saya akan meneruskan program tersebut,” ucap Rumiyati.

Sebagai Karyawan Swasta, sosok almarhum banyak meraih prestasi baik dirinya saat menjabat Ketua RT ataupun lingkungan di wilayahnya.

“Hampir setiap tahun dapat penghargaan, mendapat juara 2 ketahanan pangan, tahun berikutnya masuk finalis Tangerang Award sebagai nominator RT inspiratif sekota Tangerang ada 12 orang finalis, dan kita salahsatunya, tahun lalu kita mendapat penghargaan Kampung Tematik tingkat kecamatan,” ungkap istri almarhum.

Di akhir wawancara, Ir. Hj. Rumiyati tak segan menceritakan kisah asmaranya dengan almarhum Ir. H. Herry Purdiyanto yang sama-sama meraih gelar insinyur, dan akhirnya memiliki seorang putra.

Bersekolah di satu SMP dan SMA, namun tidak mengenal akrab mereka berdua yang dulu tinggal di Sragen pun meneruskan jenjang sekolah tinggi di kampus yang berbeda, almarhum kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Ibu Rumiyati di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan akhirnya jatuh Cinta saat kedua sudah lulus Kuliah.

“Setelah Saya lulus almarhum juga lulus, Saya ada di Teras Dia lewat, lalu kemudian mampir, ya terus jadi jatuh Cinta,” ungkap Rumiyati sambil tertawa mengenang kisah cintanya dengan almarhum Herry Purdiyanto. (Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.