Tingkatkan Mutu, Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Laksanakan Pembinaan Poklahsar Pindang Barokah Cicurug

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati beserta jajaran usai laksanakan pembinaan pada Poklahsar Barokah Cicurug
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati beserta jajaran usai laksanakan pembinaan pada Poklahsar Barokah Cicurug

SUKABUMI, CYBERNEWSNASIONAL.COM – Dukung peningkatan kualitas mutu serta keamanan hasil kelautan dan perikanan di Kabupaten Sukabumi, Dinas Perikanan laksanakan pembinaan pada Kelompok Pengolah Pemasar (Poklahsar) Pindang Barokah Cicurug, Jumat (10/02/2023).

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, S.Sos Kp.MSi didampingi Kepala Bidang Pengolahan Pemasaran dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan beserta staf terkait langsung mendatangi lokasi usaha pengolahan pindang untuk pembinaan.

Diketahui, Poklahsar Barokah Cicuruh merupakan kelompok terbesar usaha pengolahan Pindang di Kecamatan Cicurug tepatnya di Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.

Kelompok pemindang ini diketuai oleh
Haji Parman, dengan jumlah anggota pemindang sebanyak 10 orang.
Pengolahan pindang ini sudah berjalan sejak tahun 1980.

Proses pemindangan berjalan setiap hari, dengan jumlah produksi kurang lebih sebanyak 500 kg. Jenis ikan yang sering dipindang adalah tongkol, cakalang, lemuru, bandeng dan semar.

Poklahsar Pindang Barokah memiliki cold storage dengan kapasitas 60 ton. Cold storage ini berfungsi untuk menyimpan dan menyediakan bahan baku para pengolah ikan pindang sekitar wilayah Kecamatan Cicurug, Cibadak dan Parungkuda.

Usai kunjungan pembinaan, Kadis Nunung mengungkapkan, Kabupaten Sukabumi memiliki potensi perikanan cukup besar, baik perikanan darat, payau maupun laut. Sehingga dengan potensi tersebut usaha pengolahan ikan di Kabupaten Sukabumi berkembang cukup besar juga.

“Pengolahan ikan di Kabupaten Sukabumi tidak hanya menggunakan bahan baku dari hasil tangkapan nelayan setempat tetapi juga menggunakan bahan baku dari luar Sukabumi, sehingga bahan baku akan tetap tersedia, salah satunya adalah pengolahan ikan pindang. Ikan pindang merupakan produk olahan ikan dengan jumlah produksi terbesar di Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Nunung menuturkan, Unit pengolah ikan pindang di Kabupaten Sukabumi hampir 99 % masih skala mikro dan masih menggunakan proses secara tradisional.

“Kunjungan ini bertujuan untuk melaksanakan pembinaan mutu kepada
pengolah ikan pindang. Kita ketahui bersama bahwa semua produk
yang beredar di masyarakat harus memenuhi standar mutu pangan yang
berlaku, sehingga produk olahan ikan yang tersedia di pasar merupakan produk yang aman untuk dikonsumsi,” paparnya.

Disampaikannya, selain peningkatan mutu yang baik, pembinaan bertujuan untuk mempertahankan posisi tawar dan menjamin penerimaan produk olahan perikanan di pasaran, maka setiap standar yang berlaku harus dipenuhi.

Keterampilan penanganan ikan dan keunikan cita rasa produk dengan dukungan pembinaan mutu diyakini dapat menjawab tantangan standar mutu tersebut.

“Tentu saja pembinaan penerapan standar mutu dan percepatan sertifikasi mutu dinilai strategis dalam membantu permasalahan yang dihadapi pelaku usaha dalam peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan.

Harapan kami kegiatan pembinaan mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan yang dilaksanakan di pengolah ikan pindang ini mampu meningkatkan beberapa hal, antara lain : a) Meningkatkan mutu dan keamanan produk pindang ikan. b) Meningkatkan kapasitas produksi dan penerapan standar mutu pada unit pengolahan ikan pindang. c) Meningkatnya penerapan kelayakan pengolahan dan standar mutu pada unit pengolahan ikan pindang. d) Meningkatnya angka konsumsi ikan pindang. e) Meningkatnya kesejahteraan para pengolah ikan pindang,” pungkas Kadis Perikanan Kabupaten Sukabumi tersebut.

(A Zazuli)