JAKARTA, Cybernewsnasional.com — Sebuah tempat spa berlabel eksklusif yang berlokasi di kawasan Jelambar Baru, Jakarta Barat, diduga kuat menjadi kedok praktik prostitusi terselubung. Tempat bernama Comfort Spa, yang beralamat di Sentra Latumenten No. 7, mencuat ke permukaan setelah investigasi mendalam mengungkap adanya promosi layanan seksual terang-terangan berkedok relaksasi dan karaoke premium.
Promosi layanan “plus-plus” ini disebarkan secara vulgar di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, hingga Facebook. Dalam pesan pribadi (DM), pengelola bahkan tak segan membagikan katalog para terapis lengkap dengan foto, tarif, hingga layanan seksual eksplisit yang ditawarkan.
“Saya langsung ditawari paket spesial begitu masuk. Terapisnya menjelaskan tarif untuk layanan intim bisa jutaan rupiah, tergantung durasi dan permintaan. Kamarnya juga eksklusif, seperti hotel mewah,” ungkap Rudy (38), salah satu pelanggan yang pernah mendatangi lokasi tersebut, Minggu (15/6/2025).
Lebih mengejutkan lagi, wartawan Cybernewsnasional yang mencoba berinteraksi melalui kontak promosi Comfort Spa mendapat balasan berupa foto-foto wanita berpakaian minim lengkap dengan opsi layanan seksual, termasuk threesome dan imbauan membawa alat kontrasepsi pribadi.
Jika dugaan ini benar, maka praktik di Comfort Spa jelas melanggar Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, serta Pergub DKI Jakarta No. 18 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa usaha spa hanya diperbolehkan untuk keperluan relaksasi dan kesehatan, bukan aktivitas seksual.
Pengamat kebijakan publik, Awy Eziary, S.H., S.E., M.M., menyampaikan keprihatinannya dan mendesak tindakan tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga kerusakan moral yang nyata di ruang publik. Pemerintah jangan tutup mata, apalagi lokasinya dekat dengan kawasan permukiman,” tegas Awy.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pengelola Comfort Spa maupun dari Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat. Awak media yang berusaha mengonfirmasi ke lokasi juga ditolak masuk oleh petugas keamanan.
Kasus ini menjadi alarm keras bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperketat pengawasan terhadap tempat hiburan malam yang disinyalir menyelundupkan praktik prostitusi dan bahkan potensi perdagangan manusia di balik topeng relaksasi mewah.
***(Mardhianes)***
