Terancam Banjir, Masyarakat Pinggir Kali Sabi Geruduk Kantor BBWSCC

Kondisi Turap Kali Sabi yang jebol dikhawatirkan dapa menyebabkan Banjir di wilayah pemukiman.

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com – Masyarakat yang bermukim di pinggiran Kali Sabi datangi kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), hal itu dilakukan karena rusaknya Tanggul penahan aliran Kali Sabi dan ancaman Banjir menghantui pemukiman mereka. Senin (05/09/2022).

Ketua Aliansi Masyarakat Pinggir Kali Sabi H. Sugandi didampingi beberapa perwakilan Masyakarat Perumahan Periuk Jaya Kota Tangerang mengatakan hal itu dilakukan karena perbaikan tanggul tak kunjung dilakukan karena kewenangan perbaikan ada di pihak BBWSCC.

“Kita sudah berkali-kali meminta agar Pemerintah Kota segera lakukan perbaikan, namun mereka hanya memberikan alasan itu kewenangan BBWSC dan bukan pemerintah Kota,” paparnya.

Terlebih, lanjut Sugandi, saat melihat Pemerintah melakukan pembuatan tanggul di anak Sungai Cisadane yang menurutnya bukan kebutuhan mendesak dan darurat karena daerah itu jarang sekali kebanjiran.

“Di tempat Kami sering sekali banjir akibat luapan Kali Sabi, ini nyata tanggul jebol tak kunjung diperbaiki apalagi sudah memasuki bulan September, bisa terendam ratusan rumah di sini,” ujarnya.

Dari kekhawatiran ancaman Banjir itu aliansi mengaku nekat datangi Kantor UPTD BBWSCC Provinsi Banten Kementerian PUPR yang beralamat di Jalan KS. Tubun Koang Jaya, Karawaci Kota Tangerang.

“Sudah lelah lama menunggu (tindakan pemerintah kota-red), ancaman Banjir bisa datang kapan saja, bisa saat kita sedang tertidur lelap pada malam hari, tanggul buatan sementara bisa jebol kapan saja, pagi ini Kita niat nekat datangi BBWSC agar cepat dilakukan perbaikan,” ungkap Sugandi.

Aliansi Masyarakat pinggir Kali Sabi saat menemui perwakilan Kantor UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cidurian-Cisadane.

Namun kedatangan perwakilan Masyarakat pinggir Kali Sabi mendatangi kantor UPTD BBWSCC tidak langsung menemukan solusi, tapi kedatangan Mereka diterima langsung oleh Kepala Seksi pengelolaan daerah aliran sungai Cidurian-Cisadane M. Tasdik.

“Mereka berterimakasih atas kehadiran dan informasi dari masyarakat, tapi lebih baik keluhan terkait Turap Kali Sabi, bapak sampaikan ke PPK irigasi BBWSCC,” Kata Sugandi, menirukan penjelasan M. Tasdik.

H. Sugandi menjelaskan lebih lanjut sesampainya di Kantor PPK irigasi BBWSCC, penanggung jawab kantor tersebut sedang ada kegiatan di luar.

“Ibu sedang ada giat di Pusat, bapak sudah ada pesan belum?, kalau untuk surat keluhan dan permohonan dari warga saya terima saja dulu, nanti saya sampaikan ke ibu,” ucap Sugandi, menirukan salah satu pegawai di Kantor PPK Irigasi BBWSCC.

Usai mengantarkan surat, Sugandi bersama masyarakat pinggir Kali Sabi kembali mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap BBWSCC karena melaksanakan pembuatan tanggul di wilayah yang tidak pernah banjir dan tidak ada penduduknya.

“Kami mengajukan Turap Kali Sabi ke BBWSC sejak Tahun 2020, paska Banjir melanda Perumahan Periuk Jaya akibat jebolnya tanggul kali Sabi, bahkan diajukan sejak Wahidin Halim menjabat Walikota Tangerang, tapi yang diturap (dibuat tanggul) oleh BBWSCC malah kali yang tidak pernah banjir dan tidak ada penduduknya,” keluh Koordinator Aliansi Masyarakat Pinggir Kali Sabi Periuk Jaya Kota Tangerang.

Sebelumnya Aliansi Masyarakat pinggir kali Sabi pun sudah berupaya memviralkan kondisi Tanggul Kali Sabi yang jebol, dengan membuat video.

Namun hingga hari Minggu (04/09/2022) tak kunjung ada respon dari Pemerintah, baik Kota, Provinsi maupun Pusat.

Diakhir wawancara dengan media, Sugandi juga berjanji dalam waktu dekat akan membawa massa ke Kementrian PU Republik Indonesia di Jakarta untuk menuntut segera dilaksanakan pembuatan tanggul Kali Sabi Kelurahan Periuk Jaya.

“Kita bakal Demo ke Kementerian PUPR Kalau ini tidak segera diperbaiki,” pungkasnya. (Ups)