Sungai Cisadane Tercemar Limbah Berminyak Hitam dan Bau

Sungai Cisadane Tercemar Limbah Berminyak Hitam dan Bau. (Foto ist. Video Tanjung)

KABUPATEN TANGERANG, MCNN — Salah satu nelayan Warga Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Mengeluhkan kondisi muara sungai Cisadane yang kotor terkena limbah minyak berwarna hitam.

Risman salah seorang nelayan setempat, mengetahui saat sedang menjaring ikan di Muara Cisadane pesisir utara Tangerang, dirinya mengeluhkan limbah minyak yang mencemari muara Sungai Cisadane dan ia mengaku terkena dampak langsung dari limbah tersebut hingga mengotori jaring ikan miliknya sampai lengket hitam dan bau.

“Ini aja limbahnya belum hilang dijaring, bukan cuma itu aja tapi ibu-ibu juga engga bisa nyuci di sungai Cisadane ini, karena air nya berminyak hitam dan bau.” Ujar Rodin Risman melalui pesan WhatsApp pada Video Tanjung. Sabtu (16/1/2021).

Risman nelayan di pesisir utara Kabupaten Tangerang. (Foto istimewa)

Menurutnya masih belum diketahui limbah tersebut berasal darimana, ia mengatakan limbah minyak itu seperti cairan aspal dan ada sejak beberapa hari yang lalu.

“Masih belum diketahui limbah ini berasal darimana soalnya kaya Pek (cairan aspal-red) gitu, lengket hitam berminyak dan bau, Limbah ini udah 4 hari belum ilang-ilang juga,” jelasnya.

Diketahui Sungai Cisadane yang melintasi dua Provinsi dari Hulu Bogor, Jawa Barat hingga ke pesisir Utara Tangerang, Banten. Dan melewati beberapa Kota dan Kabupaten seperti Bogor, Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.

Airnya banyak dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat yang tinggal di kota dan kabupaten tersebut, yang diolah oleh perusahaan air minum daerah juga beberapa pihak swasta.

Besar harapan Rodin Risman yang bermata pencarian selaku nelayan di hilir sungai Cisadane, agar pemerintah dan pihak berwenang dapat segera membersihkan dan mencari tahu pelaku pembuang limbah di Sungai itu.

“Siapa pelaku yang membuang Limbah ini di Sungai Cisadane. Tolonglah disidak dan segera selesaikan agar tidak membuang limbah lagi. Udah gitu banyak sampah terus dicampur Limbah, itu sama aja membunuh mata pencarian seorang nelayan, apalagi buang sampah ke Sungai.” Harap Rodin Risman.

(Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.