Setahun SDN Karawaci 5 di Merger, Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan

Nani Sumarni Kepala UPT SD Negeri Karawaci 5, Sedang Menjelaskan Sistem Merger Sekolah

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com – SDN Karawaci 5 salah satu sekolah yang berada di Jalan Cibodas Raya Perumnas 1, Kelurahan Karawaci Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Salah satu sekolah yang mendapat kepercayaan menjadi Sekolah Inklusi di satuan pendidikan jenjang (SD).

Kepala UPT SDN Karawaci 5 Nani Sumarni, menyampaikan sejak dirinya diberikan amanah pada tanggal 1 September 2021 hingga sekarang yang baru genap menjadi satu tahun masa kepemimpinan-nya dan sebagai seorang Leader. Kini SD Negeri Karawaci 5 semakin banyak perubahan semenjak dilakukan ‘Merger’ dari ketiga sekolahan, SD Karawaci 5 (Lima), Karawaci 10 (Sepuluh), dan Karawaci 16 (Enam Belas) dengan jumlah siswa 522 Orang.

“Terimakasih kepada Dinas Pendidikan Kota Tangerang yang telah memberikan kebijakan untuk merger sekolah, sehingga satu komplek sekolah ini menjadi satu kapal dan itu memudahkan kami dalam mengelola sarpras yang ada di sekolah”, tutur Nani Sumarni, saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Kamis (22/9/2022).

Siswa dan Siswi Sedang Dilakukan Pemeriksaan Kesehatan Oleh Guru Bidang UKS

“Alhamdulilah, Kami mendapatkan 12 Roombel kelas kemudian 6 ruangan kecil sehingga semua ruangan terpenuhi baik itu Perpustakaan, ruang Isolasi, ruang AKM, ruang Kesehatan/Puskesmas yang telah dirapikan”, ucapnya.

Nani, menyampaikan bahwa SD Negeri Karawaci 5 kini telah mendapat kepercayaan sebagai Sekolah Inklusi dengan didanai oleh Pemerintah Kota Tangerang dan disertakan juga satu orang guru khusus yaitu guru Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Siswa Siswi SDN Karawaci 5 Sedang Mempelajari Materi Komputer

“Di wilayah kecamatan karawaci hanya ada lima sekolah inklusi, salah satunya SD Karawaci 5. Besar harapan kami (Kepsek-red) agar pendidikan di Kota Tangerang terutama SD karawaci 5 bisa lebih baik lagi dan ada satu lagi yang saat ini sedang kita diperjuangkan yaitu tempat ibadah/mushola, karena kami hingga saat ini belum memiliki mushola dengan jumlah siswa 522 dan 40 orang guru sehingga apabila ingin melaksanakan ibadah harus menumpang ditempat lain”, jelasnya. **(Tim)**

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.