RS Sari Asih Angkat Bicara Soal Jenazah COVID-19 ke Garut

RS Sari Asih

TANGERANG, MCNN – Rumor soal pengiriman jenazah salah satu pasien yang berinisial JN (45), yang diduga meninggal akibat terpapar COVID-19 yang dikirim menggunakan ambulans ke Garut, Senin (27/4/2020) lalu. Akhirnya Rumah Sakit (RS) Sari Asih Tangerang angkat bicara.

Pasalnya, RS Sari Asih yang awalnya marak diberitakan memulangakan jenazah pasien COVID-19 dengan tidak menggunakan Protokol COVID-19, dan hanya dibungkus kain kafan dengan petugas ambulan dalam mengiring jenazah tanpa Alat Pelindung Diri (APD), membuat warga Pameungpeuk Garut Jawa Barat, panik dan geger.

Kecemasa Masyarakat Garut pun sempat diungkapkan, Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Garut, Ricky Rizky Darajat, pada Selasa 28 April 2020. Bahwa, berdasarkan informasi dirinya membenarkan, jika pada Senin 27 April 2020 malam, sekitar pukul 20.30 WIB, Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Pameungpeuk, ada warganya yang meninggal positif COVID-19 di Tangerang.

” Informasi sedang dalam perjalanan, dan akan dikuburkan di Desa Jatimulya, Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, dan tanpa APD lengkap sesuai protokol yang sudah diterapkan,” bebernya.

Namun, berdasarkan isu tersebut Koordinator BPJS Watch Tangerang Raya, H. Sugandi, dalam pemberitaan sebelumnya di media (Cybernewsnasional.com-red), sempat menyayangkan akan maraknya pemberitaan yang menyudutkan RS Sari Asih yang berada di Jalan Imam Bonjol 38, Kelurahan Sukajadi Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

“Sari Asih harus segera mengklarifikasi dugaan pasien positif COVID-19 yang meninggal di Sari Asih, tetapi penanganan jenazahnya waktu dibawa ke Garut tidak menggunakan SOP COVID-19,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi melalui Bidang Marketing dan Komunikasi (Markom) RS Sari Asih, Ahmad menjelaskan, sebelumnya pihaknya sudah sesuai melaksanakan protokol pemeriksaan COVID-19 pada pasien JN saat datang. Namun, usai dilakukan pemeriksaan dengan melakukan Screen COVID-19, pasien dinyatakan Negatif.

” Pasien datang ke RS Sari Asih Kota Serang pada Tanggal 21 Maret 2020,  dan langsung melakukan protokol pemeriksaan COVID-19. Pasien masuk melalui IGD, keluhannya mual, muntah, sulit makan dan minum. Pasien dilakukan screen COVID-19 di dada, tidak ada hasil (Negatif COVID-19), dari lab juga tidak ada,” terangnya, melalui pesan Whatsapp, Senin (4/5/2020) malam.

Dirinya pun mengungkapkan, jika pasien langsung ditangani dengan tanggap, hingga dilakukan perawatan inap selama enam hari. Namun, besar upaya yang sudah dilakukan, tuhan berkehendak lain.

Saat perawatan, JN mengalami masalah di organ ginjal, kantung empedu, kekurangan darah (anemia) dan infeksi bakteri dan sempat menjalani transfusi dan cuci darah.

” Pasien ditangani oleh dua dokter spesialis paru dan penyakit dalam, dan menyebut tidak ada COVID-19. Pasien sempat dirawat selama enam hari, namun keadaannya menurun hingga pada Selasa (28/4/2020) dan akhirnya meninggal dunia,” kata Ahmad.

Berdasarkan hasil penanganan pasien JN yang dianggap sesuai perosedur, pihak RS Sari Asih Kota Serang pun mengeluarkan surat kematian, dan atas permintaan keluarga, pihak RS Sari Asih pun mengantarkan jenazahnya ke Garut.

“Pihak keluarga minta jenazah pasien dibawa ke Garut untuk dimakamkan. RS Sari Asih Kota Serang pun mengeluarkan surat kematian sesuai dengan diagnosa penyakitnya, dan mengantarkan dengan ambulans,” tandas Ahmad. (red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.