TANGERANG, MCNN–Ribuan buruh Tangerang menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Beberapa titik kumpul masa buruh membuat lalu lintas macet total, seperti di kawasan Tangcity para buruh memblokade jalan hingga meyebabkan kemacetan panjang.
Ketua DPD. KSPSI. Provinsi Banten Dedi Sudarajat menuturkan massa buruh dari Banten yang berkumpul di Tangcity ini berjumlah sekitar 5.000 buruh.
” Kemarin kita dapat informasi bahwa Sidang Paripurna akan dimajukan ke hari Senin, 5 Oktober 2020, maka hari Minggu seluruh serikat pekerja rapat dadakan. Kita putuskan semua berangkat ke DPR RI karena infonya bukan tanggal 8 Oktober 2020 tapi tanggal 5 Oktober 2020,” jelasnya.
Menurutnya, para buruh ini akan berangkat ke Gedung DPR RI untuk menolak pengesahan RUU Omnibuslaw C-Ker.
Sebab, kata dia, pengesahan RUU tersebut dipercepat. Rencananya disahkan hari ini dalam sidang paripurna.
“Cuma mulai tadi pagi seluruh serikat buruh di titik-titik manapun semua sudah diblokir,” katanya saat di temui di lokasi aksi, Senin.(05/10/2020).
Pihak buruh di Banten saat ini sedang melobi Kepolisian untuk diperbolehkan berangkat ke Gedung DPR RI.
Seluruh Buruh Banten sangat menolak pengesahan RUU Omnibuslaw khususnya klaster Ketenagakerjaan yang dinilai sangat merugikan para buruh.
Ditempat yang sama H.Gandi, Sekjend.DPC.FSPI, sependapat dengan Dedi Sudarajat, bahwa Dirinya juga merasa heran dengan pembahasan untuk nasib rakyat ko seperti kejar tayang, bahkan pembahasannya juga pernah dilaksanakan di hari libur bahkan tempatnya juga di Hotel.
“Jadi, kita curiga ini ada apa DPR, Minggu ini pembahasan di Hotel A, besoknya di Hotel B, bahkan kemarin malam Minggu rapatnya terlihat jelas seperti kejar tayang ini ada kepentingan apa,” pungkasnya. (Angga).