Reses DPRD Kota Tangerang di Tanah Tinggi, Andri S Permana Serap Aspirasi Warga Soal Infrastruktur, Pendidikan, dan Stunting

Andri S. Permana dalam Reses Ketiga di Kelurahan Tanah Tinggi Kota Tangerang.

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com – DPRD Kota Tangerang kembali menggelar kegiatan reses ke-3 masa sidang tahun 2024–2025. Kali ini, reses digelar di RT 02 RW 11, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Selasa (10/6), sebagai ajang menyerap aspirasi masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) I.

Dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang, Andri S Permana, kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menampung keluhan dan harapan warga, khususnya terkait infrastruktur, pendidikan, banjir, pengelolaan sampah, dan stunting.

“Reses adalah bentuk pertanggungjawaban politik anggota dewan. Aspirasi yang kami terima hari ini akan menjadi dasar dalam merancang program dan kebijakan pemerintah daerah,” ujar Andri yang juga merupakan politisi dari PDI Perjuangan.

Infrastruktur Jadi Keluhan Utama Warga Tanah Tinggi

Dalam sesi dialog, warga secara aktif menyuarakan berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Salah satu isu dominan adalah kondisi infrastruktur lingkungan yang belum merata. Jalan rusak, saluran drainase yang tidak optimal, hingga minimnya sarana umum menjadi sorotan.

“Infrastruktur adalah kebutuhan dasar masyarakat. Ini akan menjadi prioritas utama perjuangan saya di DPRD,” tegas Andri.

Zonasi Sekolah dan Keterbatasan Akses Pendidikan

Selain infrastruktur, warga juga mengeluhkan sulitnya akses ke pendidikan karena sistem zonasi sekolah dan minimnya jumlah sekolah di wilayah Tanah Tinggi. Andri menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pendirian sekolah baru, jika tersedia lahan yang memungkinkan.

“Banyak anak yang harus bersekolah di luar wilayah tapi terhambat aturan zonasi. Ini harus segera dicarikan solusi,” katanya.

Stunting, Banjir, dan Literasi Bantuan Pendidikan

Ketua RT 02 RW 07, Ahmad Nahrawi, menambahkan bahwa persoalan banjir dan stunting juga masih menjadi tantangan serius. Ia menyoroti belum adanya pembangunan gorong-gorong di beberapa titik, serta kurangnya edukasi masyarakat terkait bantuan pendidikan seperti Program Indonesia Pintar (PIP).

“Banyak warga tahu soal KIP (Kartu Indonesia Pintar), tapi tidak tahu cara mendapatkannya. Harus ada sosialisasi yang masif,” ujarnya.

Ahmad juga meminta perhatian pada isu pengelolaan sampah, yang makin tidak tertangani sejak dibongkarnya TPS di wilayah tersebut. Ia berharap adanya penambahan armada kebersihan dari pemerintah kota.

Sodetan dan Program Bedah Rumah Belum Terealisasi

Dalam kesempatan yang sama, warga lain bernama Reno dari RT 02 RW 07 menyampaikan permintaan pembuatan sodetan untuk mengurangi banjir yang menggenangi RW 6, 7, dan 8. Ia juga menyoroti minimnya penerima manfaat program bedah rumah, meski anggarannya meningkat.

“Kami harap program ini bisa menjangkau lebih banyak rumah tidak layak huni di wilayah kami,” ucap Reno.

DPRD Siap Kawal Aspirasi Masyarakat

Menutup kegiatan, Andri S Permana menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan akan dibawa ke rapat pembahasan di DPRD Kota officiel.

“Tidak semua bisa terealisasi dalam waktu dekat, tapi dengan kolaborasi dan perencanaan matang, kami optimistis semua aspirasi akan pelan-pelan terwujud,” tutupnya. (Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.