Rakor Satgas Konservasi Kab Sukabumi, Bahas Pengelolaan SDA secara Bijak

SUKABUMI, Cybernewsnasional.com Satuan tugas konservasi sumber daya alam kabupaten sukabumi laksanakan rapat koordinasi membahas pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana dalam menjaga kesinambungan serta meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya guna tidak menjadi petaka bencana alam, Kamis (19/12/2024).

Hadir dalam rakor tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab Sukabumi bersama perangkat daerah kabupaten sukabumi, Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Wil.III Sukabumi, Cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Wil. I Cianjur-Sukabumi, UPTD PSDA Cisadea-Cibareno Provinsi Jawa Barat, BKSDA Bogor, TNGHS, TNGP dan Perum Perhutani KPH Sukabumi.

Dadang saat mengatakan rakor satgas konservasi sumber daya alam adalah dalam wujud terbentuknya sinergi pentahelix yang bisa menjadikan solusi dan tidak saling menyalahkan. 
Dadang saat mengatakan rakor satgas konservasi sumber daya alam adalah dalam wujud terbentuknya sinergi pentahelix yang bisa menjadikan solusi dan tidak saling menyalahkan. 

Juga hadir dari lembaga penggiat lingkungan diantaranya Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG), FK Daerah Aliran Sungai, Walhi Kabupaten Sukabumi, Komisi Irigasi Kabupaten Sukabumi, FKPPLH, FKPLH, PAKSI EXTRAS, LSM Dampal Jurig, Himma Pilihan,Kaki Daun ,Absolute Indonesia -Sukabumi ,LSM Sehati, Yayasan Bumi Karuhun Kadudampit.

Salah satu pemateri dalam rakor, Dadang Hermawan yang pernah menjabat di Walhi Jabar, Forum Komunikasi Kader Konservasi Jawa Barat serta Forum komunikasi kader konservasi jawa barat (FK3i Jabar) dan Ketua Paguyuban Sunda Kiwari.

Saat diminta tanggapannya, Dadang mengatakan rakor satgas konservasi sumber daya alam adalah dalam wujud terbentuknya sinergi pentahelix yang bisa menjadikan solusi dan tidak saling menyalahkan.

“Harapan selanjutnya harus ada realisasi tindak lanjut konkret ,jangan hanya cuma diskusi saja, setelahnya tidak searah dengan maksud tujuan awal, ” harapnya.

Merujuk terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Sukabumi, Dadang mengatakan, faktanya bahwa di daerah catchment area atau daerah serapan air memang banyak perubahan vegetasi atau perubahan tata guna ruangnya sudah terlalu ekstrim berantakan.

“Nah untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan keseriusan eksekutif dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat ,termasuk legislatif dari DPRD kabupaten, provinsi dan perwakilan di DPR-RI,” cetusnya.

Seiring tanggap darurat bencana selama dua minggu sampai selasa (17/12), mantan stafsus Wagub Jabar era Deddy Mizwar tersebut menekankan, hal tersebut harus jadi perhatian mereka, bahwa kejadian bencana ini fenomenal. Kemudian menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat

“Harapan dari rakor terbentuk dapat tercipta sebuah gagasan tindak lanjut yang konkret dan solutif yang melibatkan berbagai pihak, harapan terpenting lainnya adalah hentikan pertambangan lalu status hutan di perhutani dari produksi dinaikkan menjadi hutan lindung supaya musibah bencana yang kemarin tidak kembali terulang, ” tandasnya mengakhiri wawancara.

(A. Zazuli)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.