Pukul Masyarakat Secara Brutal, Oknum TNI AL jadi “Algojo” ??

Jakarta, MCNN – Pemukulan terhadap masyarakat oleh oknum TNI kembali terjadi. Hal ini tentu membuat citra TNI menjadi buruk di mata masyarakat.

Pemukulan oleh oknum TNI berinisial BH terhadap 2 orang masyarakat yang bernama Ade Surnaga dan Joko Susilo, dilakukan di dalam pos sekuriti yang terletak di basement Gedung Rumah Sakit Radjak, Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/9/2021) malam.

“Saya berdua dengan anggota saya dipukuli kurang lebih selama setengah jam secara brutal dan membabi buta. Mata saya bengkak memerah dan darah keluar dari hidung,” ungkap Ade didampingi kuasa hukumnya yang juga merupakan anggota LSM GMBI kepada cybernewsnasional.com, Jumat (3/9/2021), di Jakarta.

Dijelaskannya, Ade bersama anggotanya mendatangi RS Radjak untuk mengkonfirmasi sekaligus memberikan bantuan kepada salah seorang pasien yang tidak diperbolehkan pulang oleh pihak RS Radjak, karena alasan biaya.

Pasien yang merupakan masih kerabat Ade adalah sebagai pasien proses persalinan dan melahirkan di RS Radjak.

Tidak sempat bertemu dengan pihak rumah sakit, namun oleh sekuriti yang berada di lobby gedung RS, Ade diminta menunggu di bawah saja untuk menunggu komandan dari sekuriti tersebut yang akan turun dari lantai atas.

Tidak berapa lama kemudian, komandan sekuriti yang dimaksud datang bercelana loreng bersama pasien. Ade pun segera menanyakan perihal kendala yang dialami pasien, namun komandan tersebut menjawabnya dengan sinis.

“Kamu tanya saja kepada keluargamu sendiri,” tutur Ade menirukan suara komandan sekuriti tersebut.

Setelah itu, Ade pun menanyakan persoalan yang dialami kepada pasien. Namun saat bertanya komandan tersebut protes dan memarahi Ade dan rekannya yang berusaha membuat dokumentasi foto.

“Komandan itu marah-marah saat kami membuat dokumentasi foto. Padahal sekuriti yang lain juga membuat dokumentasi foto,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Ade, dirinya bersama Joko dibawa dengan paksa ke pos sekuriti yang berada di basement dan diinterogasi serta dipukuli. Di dalam pos tersebut ada 2 sekuriti yang mendampingi komandan tersebut.

Usai dipukuli, Ade dan Joko juga mengaku dipaksa membuat surat pernyataan yang berisi permintaan maaf karena telah membuat keributan. Setelah itu, keduanya disuruh pulang.

Karena mengalami penganiayaan, Ade dan Joko segera membuat laporan kepolisian (LP) ke Polres Metro Jakarta Pusat dan melakukan visum atas luka-luka yang dialami.

Hasil visum menunjukkan kedua korban pemukulan mengalami luka-luka, pelebaran pembuluh darah pada selaput bening kedua mata, memar dan pembengkakan pada kepala dan wajah.

Tidak hanya kepada kepolisian, Ade dan Joko juga mengecek sekaligus melaporkan komandan sekuriti yang melakukan pemukulan tersebut ke Mako Pomal Lantamal III.

Disanalah diketahui bahwa komandan sekuriti tersebut adalah oknum TNI AL berpangkat Serka. Atas kejadian yang dialaminya, Ade dan Joko juga meminta bantuan dari LBH GMBI.

Sementara itu, Andre Papudo SH, selaku perwakilan kuasa hukum Ade dan Joko dari LBH GMBI menyatakan sikap akan mengawal dan mendorong kasus ini agar ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian maupun pimpinan TNI khususnya TNI AL sesuai ketentuan yang berlaku.

Sedangkan Ketua GMBI Distrik Jakarta Utara, Sigit Priatna Putra berharap agar oknum TNI AL tersebut dipecat secara tidak hormat.

“TNI kok semaunya mukulin masyarakat, mau jadi “algojo” kah ?? Saya berharap Panglima TNI bisa menindak tegas oknum anggotanya yang membuat citra buruk TNI,” tegas Sigit.

Sementara Komandan Pomal Lantamal III dan Kadispen Lantamal III Jakarta belum bisa ditemui untuk dimintai keterangannya terkait pemukulan yang dilakukan oleh oknum TNI AL.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi juga masih mencoba berusaha untuk mendapatkan keterangan dari pihak Mabes TNI AL. (KN)