Pedagang Pasar Anyar Meradang, Akses Jalan Kembali Ditutup

KOTA TANGERANG, MCNN – Penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, membuat Pedagang Pasar Anyar kian meradang (geram atau marah), lantaran akses jalan masuk kembali ditutup.

Pasalnya, sempat dibuka para pedagang, ditutupnya kembali akses jalur tanjakan Pasar Anyar Jalan KH Soleh Ali, Kelurahan Sukasari Kota Tangerang, menggunakan separator beton, membuat nasib puluhan pedagang kian merugi, akibat konsume tidak bisa melintas untuk membeli.

Salah satunya, Tri (55) pedagang yang menilai, meski dirinya sudah mengikuti anjuran dengan protokol kesehatan dalam berdagang, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak terkait, pemerintah menutup jalan sejak tanggal 23 Mei 2020 dianggap tidak efisien dan tidak menuai solusi.

“Duh bang, PSBB tambah parah, udah mah sepi pembeli, ditambah jalan ditutup, gimana orang mau beli, lewat aja gak bisa. Ya jadinya orang pada balik lagi, mana gak ada himbauan dulu, kasihan kan masyarakat juga gak tau alesannya tau-tau ditutup,” ungkap Tri, Senin (15/6/2020) malam.

Atas penerapan itu, pengakuannya tidak sedikit pengendara yang merasa kebingungan masuk, dan harus memutar jauh hanya untuk sekedar belanja kebutuhan sehari-hari.

“Dari PSBB ke dua bang ditutup sebelom lebaran, pembeli aja awalnya heran, banyak yang ngeluh, kenapa bisa ditutup apa hubungannya sama PSBB. Yang kasian mah warga pada bingung mau lewat mana, kan yang udah biasa lewat sini mah gak tau kudu muternya kemana supaya bisa masuk pasar. Kan harusnya ada alesan, ada ditempel sepanduk apa kek biar warga tau, terus harus lewat mana biar bisa masuk,” imbuh Tri.

Jelang new normal PSBB jilid Empat Kota Tangerang, dengan dibukanya kembali tempat ibadah, Mall dan lainnya. Dirinya berharap, pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib mereka dengan membuka kembali akses jalan masuk, agar mereka dapat terus berdagang melayani para pelanggannya.

“PSBB ke empat ini kan, cuma Penerapan Sosial Bersekala Lingkungan (PSBL) di tingkat RW. Maunya sih kami semua para pedagang, udah buka aja sih, gak ngaruh ditutup juga, kita (pedagang-red) yang kasihan mah,” harap Tri.

Disisi lain, Tokoh Masyakat setempat, H. Muhammad Muhdi, mengungkapkan, pemerintah dengan menutup jalan pastinya mempunyai maksud dan tujuan lain. Untuk itu, seharusnya masyarakat dapat lebih memaklum di masa pandemi Covid-19.

“Kalo saya sih gak punya kepentingan ya,…?, dalam hal ini pastinya pemerintah pasti punya maksud dan tujuan untuk menutup ini, yang tidak lain untuk mencegah dampak penyebaran virus corona itu tadi, makannya ditutup,” ungkapnya.

Pria yang kerap disapa H. Muhdi itu, juga berpendapat, masyarakat harus lebih menerima kebijakan Pemkot Tangerang. Peraturan yang diterapkan pun, dirinya menilai pastinya untuk kebaikan bersama.

“Semoga sih PSBL-RW di PSBB ke empat, bisa cepat selesaikan masalah covid ini, supaya pedagang bisa normal lagi dagang, dan pemerintah bisa berikan terbaik kepada masyarakat,” tandasnya. (red)