MCNN.Com, Bekasi – Berada di wilayah industri terbesar di Asia Tenggara dengan pendapatan asli daerah yang luar biasa tidak menjamin bahwa masyarakatnya bisa hidup layak.
Nemah (70) yang sekarang menginjak usia senja terpaksa harus tinggal dirumah yang tidak layak huni yang berlokasi di kampung Rumbia Poncol, Desa Karang Reja kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi.
Nemah tinggal tidak sendiri dirumah yang sempit dan tidak layak huni Dia ditemani oleh empat cucunya.
Mirisnya walaupun dikategorikan keluarga tidak mampu, Nemah mengaku belum pernah mendapatkan Program Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) serta program pemerimtahn lainya.
“Saya tidak pernah dapat bantuan apa pun,apa lagi bantuan dari program pemerintah,tidak pernah.Apa lagi kaya bantuan bedah rumah,saya tidak pernah dapet, ” lirihnya (31/05/2020).
“Saya benar-benar merasa takut dan khawatir dengan cucu saya,apa lagi kalau musim hujan,liat aja pak bangunan rumahnya yang sudah keropos dan banyak bambu untuk menunjang kayu di bagian atap.” tambahnya.
Selain itu, Nemah juga harus membiayai ke -4 cucunya yang masih bersekolah, Dia berharap kiranya pemerintah bisa menyalurkan bantuan untuk perbaikan rumahnya supaya ketika musim penghujan dirinya dan ke – empat cucunya tidak khjawatir akan keselamatanya.
Sementara itu, Ableh Ketua Relawan Sosial Kemanusiaan (RSK) Berharap agar pemerintah Desa Karang Reja dapat segera membantu rumah Nemah yang kondisi nya memang sangat memprihatinkan.
“Kami berharap ada uluran pemerintah untuk memperbaiki rumah ibu Nemah sebab Dia juga tinggal dengan ke -4 cucunya yang sudah ditinggalkann oleh kedua orang tuanya dan cucunya masih kecil – kecil, ” terang Ableh ( 31/05/2020)
( Ammar)