Mahasiswa UNIS Aksi Trauma Healing Anak Korban Penggusuran, Tetap Cinta Indonesia

Aksi Mahasiswa UNIS saat melakukan trauma healing di tengah anak-anak korban penggusuran TOL JORR Kunciran-Bandara Soetta. (Foto dok. Mahasiswa UNIS)

KOTA TANGERANG, MCNN

Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang lakukan kegiatan trauma healing di pemukiman eks penggusuran Tol JORR Kunciran-Bandara Soekarno Hatta Kelurahan Jurumudi, Benda Kota Tangerang Rabu (9/9/2020).

Kegiatan sosial yang mengarah kepada psikologis anak-anak korban penggusuran tersebut dilakukan para mahasiswa UNIS bertujuan agar tetap mencintai tanah air Indonesia.

Iman Maulana selaku koordinator mengatakan prihatin saat melihat anak-anak seusia mereka menyaksikan langsung rumahnya diratakan oleh buldoser dan melihat keluarga mereka bentrokan dengan aparat kepolisian, saat dilakukan eksekusi oleh pihak jurusita pengadilan negeri Tangerang awal bulan September lalu.

“Kita ajak ngobrol dan bernyanyi lagu kebangsaan Indonesia, kita aja bermain dengan gembira dan kembali melatih fokus anak-anak terhadap masa depan mereka,” ujar Iman saat diwawancarai Cybernewsnasional.com.

 

Mahasiswa UNIS saat melakukan perbincangan dengan Lurah Jurumudi didampingi aparatur setempat. (Foto dok. Mahasiswa UNIS)

Namun saat dilakukan kegiatan trauma healing di lokasi, Iman menyesalkan sikap Pimpinan Kelurahan Jurumudi yang sempat menghimbau kepada tim Mahasiswa UNIS untuk tidak mengumpulkan anak-anak dan hanya memberikan bantuan kemudian diarahkan untuk segera meninggalkan lokasi.

“Dari pihak kelurahan minta kita untuk tidak berkumpul untuk langsung memberikan bantuan, walau Lurah yang bertuliskan nama Farid di dadanya itu minta kita tidak berkumpul, namun kita terus bergerak untuk membantu anak-anak dan warga dalam memulihkan trauma mereka,” pungkasnya.

Menurut Iman, saat awal kedatangannya bersama teman-teman Mahasiswa UNIS sempat berjumpa dan berbincang dengan ketua DPRD Kota Tangerang di lokasi, mereka pun diarahkan agar minta masker kepada Lurah setempat apabila kekurangan masker.

“Sempat pak Gatot ketemu kami, dia kagum dengan aksi kami dari mahasiswa UNIS, dia juga bilang ke saya kalo kurang masker minta aja ke Pak Lurah, tapi saat ingin dilakukan kegiatan sosial kami malah diperlakukan seperti itu, kita disuruh kasih bantuan tanpa boleh kumpul-kumpul karena Covid alasannya,” ungkapnya.

Iman menambahkan hal tersebut tidak terlalu dipersoalkan oleh para mahasiswa, dirinya berharap pihak  pemerintah daerah harus mendukung dan bersama-sama mengembalikan kondisi mental para korban penggusuran TOL JORR di kecamatan Benda.

Terlebih di lokasi juga ada posko dari organisasi masyarakat yang membuat tenda darurat yang masih membantu puluhan Warga yang masih tinggal di sekitar lokasi.

“Sebaiknya kita saling bantu dan berbagi, disana juga ada posko FPI bikin dapur umum, kita saling bantu bekerja sama Kami kirim logistik dan mereka yang olah,” ujarnya.

Mahasiswa UNIS saat melakukan trauma healing dan melatih fokus kepada anak-anak . (Foto dok. Mahasiswa UNIS)

Selain kegiatan trauma healing, kedepan para mahasiswa UNIS akan melanjutkan kegiatan sosial dengan mengadakan FUN TA’LIM untuk anak-anak di sana.

“Insya Allah malam Minggu nanti kita ajarin ngaji, FUN TA’LIM, belajar agama sambil bergembira,” jelas Iman, Mahasiswa UNIS yang kini menjalani semester V di Fakultas ilmu Politik. (Upi)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.