LSM Dampal Jurig Ajak Kasepuhan Kampung Adat Cipta Mulya Selingkuh  

SUKABUMI, Cybernewsnasional.com – Lembaga Swadaya Masyarakat Dampit Peduli Lingkungan Jurang Rimba Gunung (LSM Dampal Jurig) mengajak Kasepuhan Kampung Adat Cipta Mulya, Selamatkan lingkungan hidup (Selingkuh) di wilayah Kasepuhan Banten Kidul kampung adat cipta mulya Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (16/01/2025)

Irvan Azis menjelaskan bahwa maksud dari tujuannya selain bersillaturahmi dengan Abah Hendrik juga mengajak kasepuhan untuk ikut mensosialisasikan gerakan selingkuh selamatkan lingkungan hidup dengan menanam pohon produktif buah buahan dan tanaman konservasi dikawasan wilayah kasepuhan ciptamulya bawah kaki gunung halimun yang akan ditanam di lahan kosong rawan longsor dan sumber mata air

” Ini tahap-tahap setelah tahap 1 sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya insyaallah kedepannya akan mengirimkan bantuan bibit pohon kembali sesuai permohonan Warga Masyarakat kepada Abah Hendrik,

Lanjut Irvan Azis, Adapun gerakan selingkuh-selingkuh tindak lanjut program dari bapak Drs H Marwan Hamami Mm Bupati Sukabumi yang juga ketua dewan penasehat Lsm Dampal Jurig Jabar,” jelasnya

Ditempat yang sama Pimpinan Kasepuhan Kampung Adat Cipta Mulya Abah Hendrik, mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi dan pemberian cindera mata berupa kaos anniversary Lsm Dampal Jurig Jabar, Ini menjadi salah satu kehormatan dan pengakuan oleh keluarga besar Lsm Dampal Jurig dan sempat bertanya-tanya hal nama Dampal Jurig itu artinya apa,

Karena unik tapi mengandung makna  akan manfaat dari gerakan selingkuh dengan terus menanam pohon, beliau sangat mendukung akan banyak manfaat yang dirasakan oleh makhluk hidup ada di bumi dari menanam jenis apapun itu.

” Harapannya, Mudah-mudahan mudahan Lsm Dampal Jurig tetap menjadi inspirator dalam hal penyelamatan lingkungan hidup dan konservasi alam khususnya kabupaten Sukabumi umumnya Jawa barat,

Akhir stetmennya Abah Hendrik sepakat dengan jargon Lsm Dampal Jurig Dalam bahasa Sunda Kubuktos Sanes Kuwaos Saeutik Ge Mahi Jeung Tong Dengean Gawean We Taeunkeun,” Pungkasnya.

-(@zhar)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.