Makassar, Cybernewsnasional.com – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023, para pemilik kapal dan kru kapal penumpang di Pelabuhan Makassar dihimbau agar menyediakan sarana alat keselamatan kapal yang berfungsi dengan baik.
Hal itu disampaikan Syahbandar Utama Pelabuhan Makassar Capt Barlet Silalahi yang diwakili oleh Kabid Keselamatan Berlayar Capt Kristina Anthon bersama Kabid Status Hukum dan Sertifikasi Kapal (SHSK) Saharudin saat ditemui di Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Pelabuhan Makassar, Rabu (7/12/2022).
“Khususnya terhadap kapal tradisional, kami memberikan edukasi agar alat keselamatan seperti life jacket harus tersedia melebihi jumlah seat (tempat duduk) penumpang. Selain itu, perlengkapan elektronik dan internet kantor harus berfungsi dengan baik, sehingga pelayanan Inaportnet dapat maksimal terlaksana,” ujar Capt Kristina Anthon.
Sementara Kabid SHSK KSU Pelabuhan Makassar Saharudin didampingi Kasi Sertifikasi Kapal Farijs Awal bersama Kasi Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Kapal Rabu Edi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan ramp check terhadap 24 kapal penumpang, diantaranya kapal milik Pelni (14 kapal), kapal perintis (3 kapal) dan kapal swasta (7 kapal).
“Atas perintah dari Dirjen Hubla, sejak 5 Oktober telah dilakukan ramp check terhadap seluruh kapal penumpang. Ramp check dilakukan untuk memastikan kapal laik berlayar. Bapak Syahbandar juga memerintahkan untuk mendirikan Posko Nataru,” singkatnya.
Di tempat terpisah, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Pelabuhan Makassar Muhammad Anto Julianto melalui Kabid Lala Mukminin menyampaikan bahwa OP Makassar telah melakukan rapat koordinasi terkait Penyelenggaraan Angkutan Laut Nataru 2022-2023.
Dijelaskannya, rapat koordinasi dilakukan guna mempersiapkan kesiapan Pelabuhan Makassar mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kenaikan jumlah penumpang, baik embarkasi dan debarkasi diperkirakan meningkat karena beberapa faktor, diantaranya libur sekolah, harga tiket pesawat sehingga masyarakat beralih via laut, dan karena Covid yang melandai sehingga aturan tidak seketat dulu,” ungkap Mukminin.
Kendati ada kelonggaran, lanjutnya, kami sudah sepakat dan berkomitmen dengan seluruh operator kapal penumpang agar memastikan para calon penumpang sudah vaksin Booster. Hal itu dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya, dimana ada oknum yang memanfaatkan kelengahan petugas.
“Sebelum membeli tiket, operator kapal harus pastikan calon penumpang sudah Booster dan menunjukkan peduli lindungi, jadi petugas juga dimudahkan saat melakukan pemeriksaan. Kalo belum Booster tidak boleh naik kapal,” tegasnya.
Mukminin mengatakan lonjakan penumpang mencapai 30.000 seat yang didominasi dari Indonesia Bagian Timur seperti Papua dan NTT yang menuju Surabaya. (KN)