SUKABUMI, Cybernewsnasional.com – Saat ini, kondisi masyarakat Sukabumi Selatan daerah Pajampangan tengah prihatin dengan sering padamnya aliran listrik karena kurangnya ketersediaan daya listrik.
Untuk menjawab kebutuhan listrik masyarakat pajampangan tersebut pihak PLN sedang bekerja berupaya menuntaskan pembangunan Jaringan Tower SUTT 150 KV Palabuhanratu – Palabuhanratu Baru.
Namun sangat memprihatinkan dengan pihak Cakra pemilik lahan di Desa Cihaur yang menolak lahannya dijadikan tapak tower T32 dan T33.
Ketika rombongan tim dari PLN, BPN, Kejari Sukabumi dll datang melaksanakan tugas negara ditolak saat akan melakukan kegiatan Inventatisasi dan pengukuran lahan yang akan dijadikan tapak tower, ucap Saeful Usman Ketua Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS), dalam konferensi Pers yang digelar di Palabuhantatu, Minggu (26/01/2025).
“Kami sebagai warga masyarakat pajampangan Sukabumi Selatan sangat kecewa dan marah dengan penolakan pihak Cakra. Kalau upaya kerja keras PLN dan pihak pihak terkait dalam menuntaskan pembangunan 2 tower T32 dan T33 di Desa Cihaur di hambat tidak akan tuntasnya pembangunan jaringan SUTT berakibat kebutuhan listrik untuk wilayah pajampangan akan masih terkendala,” ungkapnya.
Usman juga menambahkan, pihaknya menyerukan pada masyarakat Pajampangan Sukabumi Selatan untuk bersama-sama turun mengawal percepatan pembangunan Jaringan SUTT khususnya pembangunan tower T32 dan T33.
Selanjutnya Saeful Usman mengatakan “pembangunan infrastruktur yang harus menjadi perhatian untuk wilayah selatan Sukabumi yang sangat penting pemerintah harus menjamin ketersediaan listrik untuk kebutuhan masyarakat, industri, dan pariwisata hotel dan restoran, pelaku usaha kecil dan menengah. Tidak seperti sekarang masyarakat Sukabumi Selatan masih mengeluhkan aliran listrik sering mengalami gangguan, aliran listrik sering mengalami padam serta penurunan daya sehingga mengakibatkan kerusakan alat alat elektronik warga masyarakat, ungkapnya.
“Mengingat sangat pentingnya ketersediaan listrik untuk kebutuhan masyarakat wilayah selatan Sukabumi serta mendorong kemajuan perekonomiannya. Sebagai solusi cepat pemerintah dan pihak pihak terkait harus adanya percepatan dalam melaksanakan pembangunan jaringan tower SUTT 150 KV Palabuhanratu – Palabuhanratu Baru yang masih terkendala pembangunan 2 tower T32 dan T33 di Desa Cihaur Simpenan Kab.Sukabumi. Sehingga untuk memenuhi aliran listrik ke wilayah selatan Sukabumi masih terkendala sampai sekarang,” tegas Saeful Usman.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan, Saeful Usman sebagai Ketua JPMSS jugamenyampaikan pernyataan sikapnya.
“Kami atas nama Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan, menyampaikan pernyataan sikap yaitu :
1. Harus tuntasnya dengan cepat pembangunan tower SUTT 150 KV Palabuhanratu Palabuhanratu Baru. Agar kebutuhan listrik untuk wilayah selatan Sukabumi cepat terwujud.
2. Menindak tegas pihak pihak yang secara sengaja menghalangi menghambat pembangunan jaringan tower SUTT 150 KV khusunya pembanguan tower T32 dan T33 di Desa Cihaur, yang tidak mendukung pembangunan untuk kepentingan negara dan untuk kepentingan publik masyarakat Sukabumi Selatan.
3. Kami mengajak pada semua stakeholder masyarakat Sukabumi khususnya masyarakat Sukabumi Selatan untuk mengawal bersama pemerintah tuntasnya pembangunan infrastruktur jaringan tower SUTT 150 KV Palabuhanratu Palabuhanratu untuk menjamin ketersediaan listrik warga masyarakat di wilayah Sukabumi Selatan,” tandasnya.
(A Zazuli)