Kementrian Kominfo dan Lembaga Dakwah PBNU Sosialisasikan Literasi Digital di Ponpes Assalafiyah

SUKABUMI,CYBERNEWSNASIONAL.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul ulama (LD PBNU) laksanakan sosialisasi Literasi Digital di Pondok Pesantren Assalafiyah Desa Cimahi Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Jawa barat, Jum’at (22/07/2022).

Hadir dalam kesempatan tersebut Narasumber founder iqro ID, Narasumber lembaga dakwah PBNU Jakarta, Para pengurus cabang Nahdlatul ulama ( PC NU ) Kabupaten Sukabumi, Para perwakilan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul ulama ( MWC NU ) Se- Kabupaten Sukabumi.

Selain itu hadir juga para pengurus perwakilan Gerakan pemuda Ansor ( GP ANSOR NU ) Se- Kabupaten Sukabumi, Para Perwakilan Patayat Se- Kabupaten Sukabumi, para perwakilan jajaran Satkoryon Banser Se- Kabupaten Sukabumi, Ketua LTM NU Kabupaten Sukabumi, Ketua MWC NU Kecamatan Cicantayan, Banom NU lainya Para peserta dan stakeholder yang turut membantu terlaksananya kegiatan.

Ketua Yayasan Insan Kamil Ponpes Assafiyaah H. Lilip Abdul Kholik mengungkapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi literasi digital ini sangat bermanfaat bagi kami khususnya para santriwan / santriwati di ponpes assalafiyah umumnya para teman-teman kami di lingkungan Nahdlatul ulama.

“Dengan program yang dipaparkan oleh para narasumber memberikan semangat agar kita maju masuk ke dalam milenial digital, kemudian selain itu bagaimana caranya Nahdiyin ini melek digital dan bisa menguasai dunia online,” ujarnya.

H. Lilip menambahkan, terkait sosialisasi ke tiap wilayah ranting NU lainnya itu dari PBNU melalui LD NU, lakesdem, Ma’arif semuanya bergerak dalam tiga bulan ini harus mencapai 150 titik untuk sosialisasikan digital ini.

“Harapannya ini bukan seremonial saja, karena kita butuh tindak lanjut juga hanya baru tau teori untuk santri harusnya ada lagi mentor disini bagaimana caranya perlu motivasi harus naik, harus berani tampil agar kita bisa menguasai digital,” imbuh Lilip.

Ia pun berpesan untuk para santriwan / santriwati, cobalah untuk percaya diri jangan sampai tidak mengetahui teknologi, ini sudah jaman industri ke lima titik kosong bukan 4 digital zero lagi tapi sekarang sudah lebih jadi 5 digital zero.

“Bukan berarti kami di pesantren melarang hp tapi kami membatasi hp karena yang namanya digital itu ada dua sisi bisa positif atau negatif,” tutupnya.

Dari Lembaga dakwah PBNU dan pegiat dakwah media sosial dan Milenial Jakarta, Soleh Sofyan mengatakan, program sosialisasi Litarasi Digital itu dalam rangka untuk para anak-anak muda agar melek digital.

“Ternyata di tahun 2022 muncul majelis ta’lim-majlis ta’lim baru untuk kita tangani. Dan kita harus siap masuk kesana dimana majlis ta’lim itu ada di dunia maya di Facebook, di WhatsApp, iG, tiktok dan dunia digital-digital lainnya dan itu harus kita isi. Bagaimana caranya siapapun pasti akan bisa, makanya kita persiapkan di pesantren kemudian Komunitas-komunitas Nahdiyin untuk mempersiapkan diri kalau tidak diisi oleh kita maka akan diisi oleh orang lain yang tidak memiliki ilmu.

Jadi di pesantren- pesantren itu mulai muncul supaya kanal-kanal itu diisi oleh kita. Semoga mampu menebarkan kebaikan dan kebajikan ilmu yang pasti jangan sampai diruntuhkan oleh orang lain,” tandasnya.

Sofyan juga berharap kedepannya ini menjadi kick off artinya menjadi pemantek, walaupun beberapa materi yang berkenaan langsung tentang dunia digital sudah disampaikan. Sekarang tinggal pesantren untuk akselerasinya lebih lanjut lagi belajar untuk ukw, bikin website, belajar untuk bikin konten, belajar untuk bagaimana mereka ngaji di dunia YouTube atau Fecebook dan lainnya.

“Jadi ketika mereka keluar, orientasinya jauh lebih luas tidak hanya bikin majlis ta’lim, tidak hanya bikin mesjid, bikin musola dan itu tetap harus kita lestarikan, mereka berorientasi dari pesantren iya tapi ini jangan dilupakan dan ini sebuah tantangan sehingga mereka keluar sudah tau sudah mulai mengisi majlis ta’lim- majlis ta’lim mereka di dunia maya baik dan kuasai itu,” harapnya.

(Azhari M)