Kemarin Telur Sekarang Tempe KPM Warga di Kumpulkan Perangkat Desa

Bekasi, MCNN.com – Kisruh penyaluran Bntuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) sering terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. Mulai dari kualitas barang yang rendah sampai kuantitas yang diduga ada pengurangan secara nilai.

Badriyah warga Bantarajaya, Pebayuran mengeluh dengan kualitas barang berupa pangan yang menurutnya ada penurunan dari segi nilai.

” Bulan kemarin telur sekarang tempe bukan ada kemajuan malah mundur nilai gizinya dan kartu ATM saya pun di kolektifkan sama RT katanya atas intruksi Dusun padahal seharusnya saya bebas mengambil bantuan pangan saya di E Warung manapun , ” ungkapnya penuh kecewa ( 03/08/2020).

Sementara itu ketika dikonfirmasi, Taupik Andri salah seorang penyuplai pangan program BPNT membantah barang berupa tempe dan tahu berasal dari pihaknya ” itu barang bukan dari saya tapi oknum kepala desa yang menyuplai dan pemilik KPM diduga diharuskan menggesek saldio ATM nya ditempat yang telah dia tentukan, “jelasnya ( 03/08/2020).

Andri pun menambahkan bahwa sesuai regulasi, pemegang Kartu Penerima Manfaat ( KPM) harus memegang sendiri kartunya dan tidak bisa dipegang oleh siapapun apalagi dikolektifkan ke tiap – tiap pengurus rukun tetangga.

” Pemegang KPM memegang sendiri kartunya dan bisa di gesek untuk mendapatkan pangan di E Warung yang telah resmi terdaftar di Kemensos atau pun Dinas Sosial Kabupaten/ Kota, ” terangnya.

Masih menurut Andri bahwa penyuplai barang ke tiap E warung harus koordinasi dengan Dinas Sosial dalam penyedian barang dan sepengetahuanya tempe dan tahu bukan termasuk pangan yang direkomendasikan.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon Kepala Desa Bantarjaya Abu Jihad Ubaidilah mengatakan bahwa bukan dirinya yang menyuplai akan tetapi PT Bareda atas nama saudara Adi Buci, sedangkan untuk telur dan Ayam akan menyusul penyaluranya.

” Bukan saya tapi PT. Bareda atas nama Adi Buci, saya hanya inggin warga mendapatkan pangan yang berkualitas, ” jelasnya ( 03/08/2020).

Heranya ketika MCNN.com mengkonfirmasi ke Adi Buci nama yang disebutkan sebagai penyuplai barang, Adi mengatakan bahwa bukan Bareda tapi UD Kelompok Mandiri nama penyuplainya.

” Namanya bukan Bareda tapi UD Kelompok Mandiri, dan usaha kami telah direkomendasikan oleh Dinas Sosial, ” tambahnya.

Awak media berusaha untuk mengkonfirmasi regulasin teknis mengenai penyaluran BPNT dan saldo kosong KPM tersebut kepada Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Asep Sasa Purnama dalam keteranganya Asep menjelaskan bahwa saldo nol banyak penyebabnya.

” Saldo kosong sebagian besar karena tidak masuk data bayar omspan atau karena perintah freeze rekening dari kemensos atau karena KPM ganti kartu, ” jelasnya.

Dan beliau menambahkan bahwa KPM agar segera lapor ke Kantor Cabang Bank atau telpon ke call centre masing – masing bank himbara atau lapor ke kanal pengaduan LAPOR.go.id untuk masalah di Pebayuran dirinya akan segera menindak lanjutinya.

Program Bantuan Pangan Non Tunai atau sering disingkat BPNT bertujuan meningkatkan akses rakyat miskin akan gizi yang lebih seimbang, mendorong kegiatan pemberdayaan ekonomi rakyat, memberi akses jasa keuangan dan tentu saja mengefektifkan anggaran.

Hal tersebut diatur secara emphiris dan lengkap dalam peraturan Menteri Sosial no.20 tahun 2019 tentang Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai. ( Apen)