Jumhur Hidayat Hadiri Workshop KSPSI di Tangerang, Tegaskan Bahaya Union Busting

TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KEP KSPSI) menggelar Workshop bertajuk “Membangun Kader Organisasi yang Militan dan Produktif” di Hotel Istana Nelayan, Jatiuwung, Kota Tangerang, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekjen DPP KSPSI Arif Minardi dan tokoh buruh Soeharjono, yang baru kembali dari Konvensi ILO di Jenewa, Swiss. Workshop tersebut bertujuan memperkuat militansi kader serikat serta meningkatkan produktivitas di tempat kerja.

“Workshop ini bagian dari program penguatan organisasi agar kader tidak hanya loyal terhadap perjuangan serikat, tapi juga produktif di lingkungan perusahaan,” jelas Ketua FSP KEP KSPSI, Dedi Sudarajat.S.H.,M.H.,M.M.,C.T.A.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga menyinggung kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dialami pekerja PT Pardic Jaya Chemicals, yang menurutnya merupakan bentuk union busting atau upaya pemberangusan serikat.

“Serikat pekerja adalah lembaga independen. Intervensi apa pun dari manajemen adalah pelanggaran hukum dan etika hubungan industrial,” tegasnya.

FSP KEP KSPSI telah melayangkan somasi kepada manajemen perusahaan, dan memberi waktu hingga Rabu depan untuk menanggapi. Jika tidak ada itikad baik, Dedi menyatakan pihaknya siap mengambil langkah lanjutan.

Ketua Umum DPP KSPSI, Moh Jumhur Hidayat yang turut hadir, memberikan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, penguatan SDM serikat pekerja sangat penting dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

“Penguatan organisasi tidak bisa lepas dari kualitas kadernya. Workshop seperti ini harus terus dilakukan,” ucap Jumhur.

Ia juga menyoroti keras dugaan intervensi perusahaan dalam urusan internal serikat pekerja di PT Pardic Jaya Chemicals.

“Praktik union busting harus dihentikan. Ini bukan hanya pelanggaran etika, tapi juga bisa masuk ranah pidana,” tambahnya.

Jumhur mengajak seluruh elemen buruh untuk menjaga solidaritas, terutama dalam menghadapi persoalan ketenagakerjaan yang rawan konflik. Ia berharap kasus PHK di PT Pardic bisa diselesaikan secara dialogis dan damai.

“Jika satu anggota disakiti, seluruh keluarga besar buruh ikut merasakan. Solidaritas adalah kekuatan utama gerakan serikat pekerja,” pungkasnya.

***(Angga)***

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.