Insiden Kekerasan Jurnalis di Final Peh Cun: Saksi Mulai Diperiksa, Polisi Segera Panggil Pengurus Kobam

Jurnalis Korban Kekerasan, Hafiz (tengah) didampingi rekan-rekan jurnalis lainnya melapor ke Mapolrestro Tangerang Kota.

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com – Alih-alih memberitakan prestasi pada Final Lomba Perahu Peh Cun, seorang jurnalis justru menjadi korban pemukulan. Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 1 Juni 2025, dan kini memasuki tahap penyelidikan intensif oleh Polres Metro Tangerang Kota.

Jurnalis Hafiz Alfikar (30) melaporkan insiden kekerasan tersebut sehari setelah kejadian. Saat ini, sejumlah awak media telah dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik untuk mendalami dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pria dari jaringan Komando Barisan Maryono (Kobam).

“Senin kemarin dua rekan saya dimintai keterangan dan hari ini saya sendiri, ada sekitar dua jam saya dimintai keterangan oleh petugas sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana penganiayaan yang menimpa Hafiz,” ujar Supriyadi kepada wartawan di Mapolres Metro Tangerang Kota, Selasa (16/06/2025).

Supriyadi menjelaskan bahwa pemeriksaan berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dengan banyak pertanyaan dari petugas seputar kronologis kekerasan terhadap jurnalis saat meliput event budaya tahunan tersebut.

Lebih lanjut, Supriyadi mengungkapkan bahwa penyidik akan memanggil dua pengurus Kobam yang turut hadir dalam acara final tersebut untuk dimintai keterangan, lantaran diduga mengetahui identitas pelaku.

“Penyidik tadi menyampaikan langkah selanjutnya akan segera memanggil pengurus Kobam yang hadir dalam laga final untuk menjadi saksi, karena mereka yang mengenal pelaku dan juga ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya penanganan serius terhadap kasus ini, mengingat kekerasan terhadap jurnalis merupakan pelanggaran serius terhadap kebebasan pers.

“Iya, saya berharap aparat (Polisi) segera bertindak dan mengungkap kasus kekerasan jurnalis yang menimpa kawan kita itu. Ini kekerasan jurnalis kasus serius,” tegas Supriyadi.

“Kita tunggu aja hasilnya. Kita berharap kasus ini segera tuntas dan polisi bertindak tegas,” pungkasnya.

Diketahui, jaringan relawan Kobam yang pernah mendukung Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan saat Pilkada sebelumnya, telah resmi dibubarkan bersama jaringan relawan lainnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan sebelumnya juga menyatakan harapannya agar proses hukum atas insiden kekerasan terhadap jurnalis ini dapat terus berlanjut dan diselesaikan secara adil.

Aktivis Jurnalis Soroti Kasus Kekerasan Saat Jurnalis Bertugas.

Sementara Aktivis Jurnalis Tangerang, Andi Lala mendesak agar penyidik Polres Metro Tangerang Kota segera mengamankan pelaku yang telah melakukan tindakan kekerasan kepada wartawan. Menurut dia tindakan melawan hukum itu harus diusut tuntas karena telah melukai dan membuat geram para awak media di Kota Tangerang.

Pria yang kerap disapa Lala, juga mengingatkan para penyidik agar bekerja dengan transparan dan profesional. Dia berharap polisi segera menetapkan pelaku pemukulan itu sebagai tersangka.

“Kami minta penyidik segera mengamankan pelaku yang melakukan pemukulan kepada rekan kami. Jelas ini perbuatan melawan hukum. Satu wartawan disakiti maka kami semua ikut merasakan. Kita ingatkan penyidik untuk segara menuntaskan kasus kekerasan ini. Jika tidak kami akan turun ke jalan,” pungkas Lala yang juga Ketua Forum Wartawan Tangerang (FORWAT). (Red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.