Indonesia Pandemi, Pemuda Ini Tebar Ribuan Buku

Kelompok Belajar di Cipondoh Kota Tangerang menerima bantuan buku bacaan.

KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Pandemi Covid 19 yang melanda negeri ini sejak diumumkannya salahsatu Warga Indonesia terpapar virus Covid 19 di awal Maret 2020 oleh Presiden Jokowi telah hampir 1,5 tahun terlewati.

Dari pencegahan penyebaran virus dengan penerapan PSBB, bertransisi dengan pola kehidupan normal baru (New Normal) dan hingga Agustus kini aturan PPKM dengan tingkatan kembali diperpanjang masa berlakunya di beberapa daerah di Indonesia.

Tak terlepas di Kota Tangerang, dari penerapan aturan pemerintah tersebut belajar sekolah pun meniadakan sistem belajar tatap muka dengan cara belajar jarak jauh menggunakan sistem daring.

Yang umumnya para pelajar menggunakan media telepon seluler (ponsel) sebagai fasilitas pendukung sistem belajar jarak jauh tersebut.

Namun sisi negatif dari penggunaan ponsel pada para pelajar membuat kebanyakan dari mereka keranjingan memainkan ponsel, hingga jarang memegang buku sekolah ataupun jenis buku lainnya.

Mulai dari aplikasi permainan di ponsel, media sosial hingga ragam aplikasi video tarian yang kini kian marak dimainkan anak-anak hingga orang dewasa.

Berawal dari situ, sekelompok orang di kota tangerang bergerak mendonasikan sebagian hartanya untuk membeli buku dan membagikannya ke kelompok belajar yang membutuhkan.

Imam selaku inisiator gerakan tersebut mengatakan gerakan berbagi buku itu berawal dari mengumpulkan buku bacaan bekas yang kemudian dibagikan kepada kelompok-kelompok belajar yang dikelola teman-teman dan jaringannya.

“Alhamdulillah 8 bulan sudah kita distribusikan 1100 al-quran, 1200 iqro, 1150 juzama, 800 panduan sholat, 1500 judul buku baru/bekas dan perlengkapan alat sekolah,” kata Imam usai membagikan buku, Selasa (3/8/2021) malam.

Pemilahan buku yang ingin dibagikan, sesuai kebutuhan kelompok belajar. (Foto Dok. Imam)

Imam yang memiliki sapaan akrab Bang Ben ini menargetkan pembagian buku tersebut tidak hanya di wilayah Tangerang, menurutnya ada hal baik dibalik Pandemi ini banyak orangtua yang mendorong anak-anaknya untuk mengikuti kelompok belajar di lingkungan.

“Generasi bangsa mulai terbiasa kecanduan HP (ponsel-red) karena belajar daring, Alhamdulillah ada hikmah dibalik pandemi. Orang tua pada mendorong anaknya untuk mengaji dan belajar di lingkungan biar tak terbiasa dengan HP.” ujar Imam.

Beberapa wilayah di luar Tangerang pun pernah dibagi buku yang dibelinya dari uang teman-temannya yang menurut Imam tak perlu disebutkan namanya. Antara lain Kampung Ciparengpeng, sebuah kampung di punggung bukit perbatasan Bogor-Lebak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Selain itu juga membagikan buku ke kelompok belajar Omah Motu (Moco Tulis) yang diartikan rumah baca tulis, sebuah kelompok belajar yang diinisiasi oleh pemuda asal Tangerang untuk memberantas buta huruf di Desa Kaliprau, Ulujami Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

“Target utamanya pengajian-pengajian di kampung/lingkungan yang memang tidak tersentuh dengan fasilitas pemerintah, Selama 8 bulan alhamdulillah teman-teman mulai aktif memberikan donasi seikhlasnya. Pada dasarnya kita tidak mencari pahala. Tapi keberkahan untuk semua.” Ucap Imam.

Gambar yang ditunjukkan oleh Imam, perpustakaan mini di tingkat RT yang dicita-citakannya, Kotak Pintar. (Foto Dok. Imam)

Besar harapan Imam seandainya pemerintah bisa memfasilitasi perpustakaan di tingkat RT alangkah luar biasanya, bisa meningkatkan minat baca sejak dini sesuai dengan program pemerintah.

“Yah saya sih punya angan sebuah konsep perpustakaan mini di tingkat RT, nih seperti ini bagaimana? (Seraya menunjukkan sebuah gambar di ponselnya-red),” Tutup pemuda asal Cipondoh, Tangerang.

(Ups)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.