Hari Relawan Sedunia, BPJS WATCH Ingatkan Pemerintah Terkait Pelayanan Kesahatan

BPJS WATCH-Cybernewsnasional.com

TANGERANG, MCNN – Tanggal 5 Desember merupakan Hari Relawan Sedunia atau yang disebut sebagai International Volunteer Day (IVD), yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1985. tapi masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahuinya.

H.Sugandi.SH., Koordinator Relawan BPJS WATCH Tangerang Raya yang sangat intens membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, terutama peserta BPJS kesehatan, kepada Media Cyber News Nasional (MCNN), dirinya menyampaikan keprihatinan masih sering ditemukan di masyarakat yang tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah terkait pelayanan kesehatan.

Kesehatan-Cybernewsnasional.com
Mendiskusikan setiap kasus yang masuk

“UUD 45 sudah jelas memberi amanah kepada negara, bahwa rakyat Indonesia berhak mendapatkan kesehatan yang layak, tapi faktanya masih sering ditemukan kondisi yang memprihatinkan.” ucapnya di posko BPJS WATCH Tangerang Raya. Sabtu,(05/12/2020).

Air mata kami para relawan hampir habis, kalau ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan ruang intensif di rumah sakit seperti : ICU, ICCU, NICU, PICU, HCU, Ruang Isolasi. Sementara ruangan tersebut sudah menjadi barang langka di setiap rumah sakit, sehingga tidak sedikit masyarakat yang meninggal sebelum mendapatkan haknya untuk dirawat di ruang intensif.

Advokasi Pasien di salah satu Rumah Sakit Nasional di Jakarta

” Pokoknya kita sudah darurat ruang intensif, kalau ada yg minta bantuan butuh ruang tersebut..mohon ma’af, bagi relawan hanya ada dua pilihan yaitu kita bacakan Yasin atau kita siapkan keranda, saking frustasinya.” keluhnya.

Dirinya juga dalam hari Relawan Sedunia ini, mengingatkan kepada pemerintah supaya serius menjalankan UUD 45, terkait pelayanan kesehatan yang layak bagi rakyat Indonesia.

H.Juga berharap Kepada pihak pemerintah dan rumah sakit dalam situasi pandemi Covid-19, tolong jangan diskriminasi terhadap masyarakat yang mengalami sakit biasa.

“Pokoknya…ingat…jangan sampai semua fokus ke pasien Corona, sementara pasien biasa terabaikan, yang berakibat jiwanya ga tertolong juga.” pungkasnya. (Vidos).

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.