Gencar Kampanyekan Keselamatan Pelayaran, KSOP Kijang Bagikan Life Jacket dan Pas Kecil

Bintan, Cybernewsnasional.com – Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kijang terus mengkampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat.

Keselamatan pelayaran yang dimaksud adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan pelayaran yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhanan.

Masyarakat pelayaran dan pelaku transportasi laut kini harus semakin menyadari bahwa keselamatan pelayaran itu penting dan harus direncanakan sejak awal dengan lebih baik.

Di Bintan, pada momen Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2024, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kijang melaksanakan kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran.

Adapun kegiatan kampanye keselamatan pelayaran telah diawali dengan kegiatan Bersih Pantai yang diikuti seluruh pegawai KSOP Kelas III Kijang, pada Jumat (13/9/2024) di Pantai Tanjung Tili, Kijang, Kabupaten Bintan.

Melalui kegiatan Bersih Pantai ini dijadikan momen berharga untuk mengajak masyarakat maritim dalam menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan maritim serta dampak negatif sampah terhadap ekosistem di laut.

Kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran dilanjutkan pada Kamis (19/9/2024) bertempat di Wisma Griya Antam Kijang melalui kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran dan dibarengi dengan pemberian pas kecil serta pemberian bantuan alat-alat keselamatan pelayaran berupa life jacket kepada masyarakat nelayan dan ojek pompong.

Kegiatan ini mengundang Instansi Pemerintah Dinas Perhubungan Kabupaten Bintan, Dinas Perikanan Kabupaten Bintan, INSA/ISAA, Pengelola Tersus/TUKS/Galangan Kapal, Perusahaan Pelayaran, HNSI Bintan dan perwakilan nelayan/ojek pompong.

“KSOP Kelas III Kijang menyerahkan E-Pas Kecil kepada nelayan, dari kegiatan Gerai Pas Kecil yang dilaksanakan pada bulan Juli 2024 di Desa Mapur sebanyak 64 kapal dan bulan Agustus 2024 di Desa Air Gelubi sebanyak 36 kapal,” ungkap Humaid Minabari selaku Kepala KSOP Kelas III Kijang.

Selain itu, lanjut Humaid, Peralatan Keselamatan Kapal berupa life jacket juga diserahkan kepada masyarakat nelayan dan ojek pompong, dengan harapan dapat mengedukasi kepada masyarakat maritim tentang arti pentingnya budaya keselamatan pelayaran.

Humaid mengatakan, pas kecil ini didapatkan para nelayan setelah mengikuti kegiatan Gerai Pas Kecil yang telah dilaksanakan sebelumnya.

“Pas Kecil adalah surat tanda kebangsaan kapal yang diperuntukan bagi kapal-kapal dengan tonage kotor kurang dari GT 7, sebagai dokumen kepemilikan kapal, surat tanda kebangsaan kapal/status hukum kapal, penunjang keselamatan pelayaran selama berlayar, berguna juga untuk mendata dan memverifikasi ulang kapal-kapal yang ada di seluruh perairan Indonesia,” terangnya.

Dijelaskannya, Pas Kecil merupakan dokumen bukti kepemilikan kapal yang memiliki kekuatan hukum dan memudahkan pemerintah dalam mendata para pemilik kapal/nelayan sehingga apabila program-program peningkatan pengetahuan dan bantuan bagi pemilik kapal/nelayan nantinya diselenggarakan, akan lebih mudah mendapatkan data yang lebih tepat sasaran, serta akan lebih mudah meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Untuk diketahui, Kepulauan Riau (Kepri) khususnya Kabupaten Bintan wilayah terbesarnya adalah perairan sehingga transportasi laut menjadi moda transportasi vital dan sangat dibutuhkan dalam menunjang terselenggaranya aktivitas pelayaran dan untuk menghubungkan pulau yang satu ke pulau yang lainnya.

Selain pelayaran niaga dengan menggunakan kapal berkapasitas besar, pelayaran rakyat juga merupakan moda transportasi yang menjadi andalan masyarakat.

Humaid berharap, dengan terselenggaranya sosialisasi dan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman regulasi terkait, meningkatkan kesadaran atas pentingnya keselamatan pelayaran, mendorong  dan berupaya untuk meningkatkan transportasi laut yang maju.

“Melalui pemenuhan peraturan perundang-undangan dan peningkatkan pengetahuan kepada para operator kapal terkait keselamatan pelayaran, kiranya dapat  menghindari dari kecelakaan di laut bila perlu zero accident di laut,” ujar Humaid.

Menurutnya, untuk mewujudkan transportasi yang handal dan berkelanjutan dan keselamatan pelayaran diperlukan sinergitas dan tanggung jawab bersama, baik regulator, operator maupun masyarakat/pengguna jasa transportasi laut. (KN)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.