JAKARTA, Cybernewsnasional.com – Tidak lama setelah resmi dibentuk, Forum Pemred Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) langsung menggelar diskusi perdana bertajuk “Upaya Mengatasi Problematika Kemacetan Lalu Lintas, Dampak Kemacetan dari Sisi Ekonomi” di Hall Dewan Pers, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Diskusi ini menghadirkan narasumber dari berbagai institusi, seperti Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah, Ketua Tim Kelompok Substansi Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Ardiansyah, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Regional Widiyatmiko Nursejati, dan Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan.
Kemacetan dan Dampak Ekonomi
Ketua Forum Pemred SMSI, Dar Edi Yoga, membuka diskusi dengan menekankan urgensi tema ini, mengingat kemacetan lalu lintas menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia.
“Kemacetan tidak hanya merampas waktu masyarakat, tetapi juga berdampak signifikan pada perekonomian. Kerugian akibat kemacetan di Jakarta saja mencapai USD 2,6 miliar per tahun,” ungkap Dar Edi Yoga.
Ia mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, dalam mencari solusi berbasis teknologi dan kebijakan yang terintegrasi.
Pemanfaatan Teknologi dan Rekayasa Lalu Lintas
Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah menyoroti pentingnya penerapan manajemen lalu lintas berbasis data untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kelancaran berkendara.
“Kemacetan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infrastruktur yang kurang memadai, pengelolaan manual, hingga perilaku pengguna jalan. Dengan sistem terpadu, seperti control room dan tim reaksi cepat, kita dapat memitigasi masalah ini,” paparnya.
Ahmad Ardiansyah menambahkan bahwa urbanisasi menjadi penyebab utama lonjakan volume kendaraan di perkotaan. Ia mengusulkan penerapan strategi push (pembatasan kendaraan pribadi) dan pull (peningkatan transportasi umum) untuk mengurangi kemacetan.
Peran Infrastruktur Jalan Tol
Dari sisi infrastruktur, Widiyatmiko Nursejati menjelaskan bahwa Jasa Marga telah mengoperasikan jaringan jalan tol sepanjang 1.264 km, dengan fokus pada pengintegrasian tol dan moda transportasi lain.
“Kami terus berupaya mengurangi kepadatan dengan peningkatan kapasitas, optimasi teknologi, dan sinergi lintas sektoral,” jelasnya.
Lalu Lintas sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Ketua ITW, Edison Siahaan, menutup diskusi dengan menegaskan bahwa lalu lintas adalah potret modernitas dan tulang punggung perekonomian bangsa.
“Kemacetan harus dilihat sebagai tantangan bersama. Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tertib lalu lintas, sambil terus memperbaiki infrastruktur dan sistem transportasi,” tegasnya.
Kolaborasi untuk Solusi
Diskusi ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk BRI Insurance, Jasamarga, dan Kementerian Perhubungan. Forum Pemred SMSI berkomitmen untuk menjadikan media siber sebagai jembatan antara masyarakat dan pemangku kebijakan, dengan harapan solusi atas kemacetan dapat segera direalisasikan.
Acara ini diharapkan menjadi awal dari dialog yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan lalu lintas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
***(Yan)***