JAKARTA, Cybernewsnasional.com – Bencana gempa bumi yang terjadi di sebagian Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang terjadi pada Senin (21/11/2022) meninggalkan duka mendalam bagi warga yang terdampak.
Sutisna warga Desa Cijedil Kecamatan Cugenang terpaksa harus mengungsi di tenda pengungsian dengan istri dan tiga anaknya.
” Kalau makanan banyak pak, tapi kalau tidur susah, tenda diisi sampai 12 Kepala Keluarga sekitar 49 orang per tenda, belum lagi kalau hujan air masuk ke tenda kalau siang anak kami yang balita ga bisa tidur karena panas,” jelasnya.
Hal senada dikatakan, Mila beliau mengatakan bahwa dirinya dan keluarga ingin kembali mendirikan rumahnya yang roboh dan menata kehidupan yang normal kembali.
” Kalau bisa pemerintah bantu kami mendirikan rumah kami yang nyaris rata dengan tanah, kami sudah tidak punya apa – apa, ” keluhnya.
Sementara itu bantuan dari instansi pemerintahan maupun swasta serta relawan sudah banyak berdatangan, menurut Robi Adriana Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) DPW DKI Jakarta, masyarakat korban bencana sangat membutuhkan barang bantuan dan prioritasnya adalah tenda dan alasnya, celana dalam, selimut dan makanan siap saji serta air bersih.
“Jika ingin membantu kebutuhan air bersih, tenda dan alasnya serta celana dalam sangat di prioritaskan, kelihatanya sepele tapi barang ini sangat dibutuhkan,” jelasnya.
” Kami ucapkan banyak terima kasih kepada relawan dan donatur, hari ini datang dari Pendikikan Pluit Raya Jakarta yang memberikan bantuan ke korban bencana, kami akan salurkan amanah ini kepada penerima,” tambah Robi.
” Kami merasa prihatin dengan saudara kami di Cianjur yang terkena dampak Gempa, bantuan kami mudah- mudahan bisa meringankan beban meraka dan kami doakan semoga tetap sabar menjalani ujian ini,” kata Tuti Susilawati koordinator donatur bantuan dari Pendidikan Pluit Jakarta. (01/12/2022).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meng-update data terkini korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Total korban tewas kini menjadi 321 orang.
“Hari ini ditemukan 3 jenazah sehingga catatan kita semua, berarti dengan ditemukan 3, yang meninggal dunia menjadi 321 orang,” kata Kepala BNPB Suharyanto .
Kondisi paling parah akibat hebatnya guncangan gempa terjadi di Kecamatan Cugenang. Pasalnya kawasan itu, berdasarkan data merupakan pusat gempa.
*** (Ap3n)***
