KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) provinsi Banten turut aksi ke DPR RI merespons dinamika rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR RI yang membahas RUU Pilkada pada hari Rabu kemarin, 21 Agustus 2024.
Rapat yang digelar secepat kilat laksana hendak menjegal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengeluarkan putusan nomor 60 dan 70 terkait persentase ambang batas maupun batas usia pada Selasa (20/08/2024).
Usai rapat Baleg yang dilanjutkan rapat paripurna hari Kamis (22/08/2024) dengan agenda Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.
Menurut Sekjen HMP Badan Koordinasi Banten, Irkham Magfuri, siap bergabung bersama massa aksi lain di DPR RI mengawal amar putusan MK nomor 60 dan 70 yang harus ditegakkan untuk tidak diganggu gugat.
“Karena apabila tidak ada kepastian hukum dalam negara ini, maka negara akan chaos. Jadi Kita hadir untuk mengawal konstitusi ini supaya tegak berdiri,” ucap Irkham, sebelum berangkat menuju DPR RI.
Terlebih, peran DPR RI yang mengotak-atik putusan tersebut, menurutnya sudah jelas pada amar putusan MK nomor 60 dan 70 sudah dijelaskan batas usia pencalonan itu umur 30 tahun, Ketika pencalonan bukan ketika pelantikan.
“ini ada apa? Otak-atik dalam undang-undang tersebut, harusnya legislatif merujuk pada mahkamah konstitusi bukan mahkamah agung. MA itu mengurus aturan di bawah undang-undang.” Ujar Irkham.
Sekjen HMI Banten ini pun menyinggung sikap Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara, yang seharusnya menjadi payung hukum tegaknya konstitusi dan mengawal konstitusi malah mengacak-acak mengacak-acak.
“Jadi kita mengawal presiden Kita tegak on the track supaya tidak belok.” Tegas Irkham.
Apabila usulan mereka tidak diterima, menurut Irkham akan terus menggelar Aksi hingga tujuan mereka menegakkan dan mengawal Konstitusi diterima oleh para anggota DPR RI.
“Sebagai Mahasiswa kita sebagai jembatan, harus menjadi orang yang peka terhadap isu-isu sehingga berjalan dengan baik.” Tutupnya. (Ups)