KOTA TANGERANG, Cybernewsnasional.com — Dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat, anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang dari Partai Demokrat, Dedy Fitriadi membahas terkait pinjaman online (pinjol) yang marak terjadi di kalangan masyarakat.
Digelar di wilayah Karawaci Baru, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang, selain membahas rencana pembangunan yang kerap digelar dalam reses pada umumnya permasalahan pinjol dan kredit kendaraan bermotor yang macet juga menjadi Fokus Dedy Fitriadi. Sabtu (04/02/2023).
Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang saat ini sedang sulit banyak warga yang mencari cara mudah dengan meminjam uang secara online.
“Di sini Kita menjelaskan tentang pinjol yang resmi atau legal, dan mana yang ilegal, masyarakat Kita edukasi agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, jangan sampai malah terlilit hutang berbunga-bunga,” terang Dedy Fitriadi.
Dalam kesempatan tersebut salahsatu masyarakat yang hadir berkesempatan menceritakan kisah yang dialami oleh anaknya yang terlilit pinjol.
“Awalnya iseng dia (anaknya) coba-coba balas pesan di Ponselnya, ternyata cair karena iseng dikembalikan lagi ke rekening pengirim, malah dikirim lagi sampai ketiga kali,” terang Ibu warga RW 10 Kelurahan Karawaci Baru.
Singkat cerita, karena tak dibayarkan oleh sang Anak karena tidak merasa memakai uang tersebut, ancaman verbal hingga foto sang anak disebarkan oleh penagih hutang.
“Karena ditagih dan diancam fotonya bakal disebarluaskan lagi anak Saya terpaksa membayar tagihan tersebut dengan cara mencicil dari pinjaman online lagi, tapi pake yang aplikasi,” lanjut warga tersebut.
Dengan menggaet Tubagus Ikbal SH. selaku Praktisi Hukum hadir sebagai Nara sumber dalam Reses, Ikbal pun memberikan tips dan langkah hukum jika terlanjur terjerat pinjol Ilegal.
”Bagi Bapak dan ibu yang terlanjur terjerat dengan pinjaman Online Ilegal jangan segan-segan untuk melaporkan ke Polisi, terlebih dalam upaya penagihan Deb Kolektor kerap melakukan Kekerasan Verbal maupun Fisik” singkatnya.
Selain itu, banyaknya kejadian penagihan atau penarikan motor di jalanan pun dibahas oleh Dedy Fitriadi dan juga Ikbal selaku Praktisi hukum.
“Cara menghadapi Debt collector, Terima dengan baik, Tanyakan identitasnya, dengarkan dengan baik, tanyakan Surat Tugas penarikan, jangan sampai orang itu adalah oknum yang mengaku-ngaku penagih hutang tapi ternyata bukan” papar Dedy, dalam reses.
“Selain itu ada Sertifikat Fidusia, Surat kuasa penarikan, Kartu sertifikat profesi, dan keputusan pengadilan kalau belum ada sebaiknya dipertahankan, dan langkah awalnya lapor ke Polisi,” tambah Ikbal.
Selain membahas hal tersebut, menurut Dedi keluhan serta aspirasi masyarakat ini akan dijadikan pokok pikiran untuk nantinya disampaikan ke pemerintah daerah.
“Dari sekedar silaturahmi maupun dialog kita bisa menyerap dan mengetahui apa yang terjadi dibawah dan apa yang warga inginkan” imbuhnya.
Dirinya berharap seluruh aspirasi masyarakat yang nanti akan diusulkan di Musrenbang bisa terealisasikan.
”Nanti semua usulan warga akan dikawal agar semua bisa terealisasikan agar pembangunan bisa signifikan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Lurah Karawaci Baru Suhandi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan kepada warga terkait usulan warga di Musrenbang.
“Ajukan aja usulkan saja besok dalam Musrenbang tanggal 7 nanti (07/02/2023), nanti kita lihat mana yang diprioritaskan, dalam Musrenbang nanti akan dikerjakan tahun anggaran 2024,” terang Lurah Karawaci Baru dalam sambutannya.
Dalam reses tersebut, Dedy Fitriadi menggandeng pihak Kejaksaan Negeri Kota Tangerang dalam pembahasan pinjaman online dan kredit kendaraan bermotor, namun pihak kejaksaan negeri berhalangan hadir.
Meski demikian tampak masyarakat hadir memenuhi acara dan antusias ragam pertanyaan terkait pembangunan di wilayah pun disampaikan langsung oleh warga Karawaci Baru dalam reses.
(Ups)
