Bangun SDM dari Timur Indonesia, STIP Siapkan Kuota Khusus Putra-Putri Asal Papua

Jakarta, MCNN – Pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan adalah hal yang patut untuk terus didorong oleh pemerintah.

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah akademisi asal Papua saat mendapatkan kesempatan bertemu dengan Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amiruddin, pada Jumat (6/8/2021), di Jakarta.

Kedatangan sejumlah akademisi tersebut tujuannya adalah untuk membangun komunikasi, bersinergi dalam hal permintaan penambahan jumlah kuota anak didik asal Papua di STIP.

“Di kesempatan ini kami meminta kepada Bapak Amiruddin selaku Ketua STIP, agar bisa memberi kuota yang lebih banyak bagi anak-anak Papua untuk penerimaan Taruna/Taruni baru di STIP,” ungkap Habelino Sawaki SH, M.Si (Han) dari alumni Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih dan Alumni Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan).

Menurut Habelino, dengan mengikuti pendidikan anak Papua dapat meningkatkan pengetahuan dan skill yang berdampak terhadap peningkatan harkat, martabat dan derajatnya.

“Kami adalah anak-anak Papua yang merasa terpanggil untuk turut berkarya dan turut berbuat bagi saudara-saudara di Papua khususnya bagi generasi muda Papua,” ujarnya.

Dijelaskannya, situasi di Papua dimana sebagian besar orang Papua masih termarjinalkan. Maka solusi yang tepat untuk mengatasi marginalisasi adalah melalui pendidikan.

Diakui Habelino, akhirnya aspirasi dirinya dan teman-temannya disambut serta direspon baik oleh Rektor STIP yang akan membuat program dengan menyiapkan kuota khusus untuk putra-putri asal Papua dalam rangka dididik dan ditempa menjadi Perwira Pelayaran Niaga yang handal dan profesional.

Rencananya, program tersebut akan berkerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat.

Senada dengan rekannya, Laus Rumayom mengharapkan bantuan Rektor STIP untuk membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka memberikan kuota yang lebih kepada anak asli Papua khususnya di daerah pesisir dan daerah 3TP (Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Perbatasan).

Laus berharap, melalui upaya ini, jumlah generasi muda Papua yang bisa mengakses dan menempuh pendidikan profesi di dunia maritim dan pelayaran atau bisa menempuh pendidikan tinggi vokasi bisa lebih banyak lagi.

“Semoga melalui langkah kecil ini, keterlibatan putra-putri asli Papua semakin meningkat untuk merealisasikan visi Bapak Presiden yaitu menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia serta menyelaraskan dengan Program Strategis Nasional Pemerintah yaitu Tol Laut,” tuturnya.

Selama ini, sambungnya, program Tol Laut telah berjalan dan berkembang cepat di Papua. Dengan SDM yang berkualitas, diharapkan putra-putri Papua mampu mengelola usaha dan jasa terkait kepelabuhanan dan melihat peluang bisnis pelayaran secara maksimal dan profesional, terlebih khususnya bagi program perdagangan pasifik yang saat ini diprogramkan pemerintah.

“Karena itu kami yang juga merupakan Alumni SMUN Negeri 1 Abepura Jayapura dan SMU Negeri 1 Timika mengaku terpanggil untuk melakukan sesuatu bagi daerah kami,” pungkasnya.

Adapun Akademisi asal Papua yang hadir ada 5 orang diantaranya adalah Laus Rumayom, Akademisi Universitas Cenderawasih, pernah menjadi Tenaga Ahli Madya Kedeputian V, Kantor Staf Presiden dan Alumni Universitas Kristen Indonesia dan Universitas Indonesia.

Willem Thobias Fofid, S.SiT., M.Pi, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkatan Laut dan Usaha Kepelabuhanan, KSOP kelas II Jayapura adalah lulusan Pendidikan Kedinasan Pelayaran BPSDM Perhubungan dan Pasca Sarjana di Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan, Prodi Manajemen Sumber Daya Pantai & Perairan pada Konsentrasi Kemaritiman 2016 UNDIP Semarang.

Ariella Yoteni, S.IP, Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri Indonesia, Tokoh Muda Papua dan Alumni Hubungan Internasional dan Clingendael Institute Netherland.

Habelino Sawaki, SH., M.Si (Han), alumni Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih dan Alumni Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan).

Jhon Mandosir M.Kes, Pembantu Dekan III, Fakultas Penjaskes, Universitas Cenderawasih dan Dosen Universitas Negeri Malang.

Pada kesempatan tersebut, hadir juga Akademisi dari Institut Transportasi Logistik Trisakti dan Sekjen Generasi Bahari Nusantara, Capt. Ir.Chandra M Saputra, M.MTr, M.Mar, yang turut mengapresiasi Program STIP Jakarta untuk merekrut putra-putri asli Papua dalam Program Diklat Pembentukan untuk Taruna/Taruni dan Diklat Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka memajukan pengelolaan maritim yang mandiri berbasis kearifan lokal dan membantu percepatan pembangunan SDM Papua di sektor maritim. (KN)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.